PGRI Cabang Khusus Kepahiang Gelar Upacara Peringatan HGN & HUT PGRI ke-78
Kacabdin Wilayah VII Kepahiang Johan Aripin SH MM bertidak langsung sebagai inspektur upacara bendera HGN dan HUT PGRI ke-78 Cabang Khusus Kepahiang.--SUHAI/RK
KEPAHIANG RK - Bertempat di halaman SMKN 1 Kepahiang, Persatuan Guru Republik Indonesia atau PGRI Cabang Khusus Kabupaten Kepahiang menggelar upacara Peringatan HGN dan HUT PGRI ke 78 tahun 2023, Kamis (22/11). Mereka yang tergabung pada PGRI Cabang Khusus sendiri adalah kepala sekolah dan guru SMA/SMK dan SLB se-Kabupaten Kepahiang.
Bertindak selaku inspektur upacara adalah Kacabdin Wilayah VII Kepahiang, Johan Aripin, SH, MM dan petugas upacara adalag gabungan seluruh guru SMK, SMA dan SLB di Kabupaten Kepahiang. Dalam pidatonya Kacabdin Wilayah VII Kepahiang Johan Aripin, SH, MM menyampaikan, momentum HGN tahun 2023 mengingatkan bahwa guru adalah ruh pendidikan.
Ketua PGRI Cabang Khusus Kepahiang Novi Yupensi, M.Pd foto bersama Kacabdin, pengawas, Ketua MKKS SMA-SMK dan kepala sekolah usai upacara.--SUHAI/RK
Tanpa guru tidak akan ada pendidikan yang memerdekakan. Karena itu guru hendaklah selalu berinovasi dalam mendidik para generasi penerus bangsa. Selaras dengan tema yang diangkat tahun ini "Bergerak Bersama, Rayakan Merdeka Belajar".
Lewat konsep Merdeka Belajar ini, baik guru maupun siswa diharapkan memiliki jiwa yang bebas dalam hal mengembangkan dan mengeksplorasi potensi, bakat dan kemampuan diri sendiri tanpa terkekang oleh aturan dan ketentuan yang berlaku dalam pembelajaran.
Guru bukan sekedar penyampai ilmu pengetahuan melainkan juga pionir dalam membuka pintu wawasan dan pengetahuan bagi para siswa.
Guru adalah arsitek pembangunan karakter, membentuk moralitas dan menciptakan pondasi yang kuat untuk pembentukan kepribadian anak-anak bangsa.
"Guru hendaknya adaptif dengan tuntutan zaman. Kita ada pada zaman dimana teknologi menjadi suatu bagian terpenting dalam pendidikan. Sebagai guru teruslah belajar sedikit demi sedikit lama -lama akan terbiasa dengan era teknologi. Paradigma pendidikan akan terus bergulir ke arah digital, sebagai guru mesti mempersiapkan semua kemungkinan yang bisa saja muncul akibat dampak dari pergeseran paradigma tersebut. Tidak ada kata menyerah bagi seorang guru, karena menjadi guru tentu adalah pilihan," sampai Kacabdin.
Pembangian piala, piagam dan uang pembinaan bagi pemenang lomba.--SUHAI/RK
Sementara itu, Ketua PGRI Cabang Khusus Kepahiang, Novi Yupensi, M.Pd mengatakan tidak dipungkiri begitu banyak warna warni dalam dunia pendidikan. Kadang nuansa positif begitu membahagiakan, namun tidak dipungkiri pula sering kali percikan -percikan masalah menguras emosi, pikiran, waktu bahkan finansial.
BACA JUGA:Honorer Tendik Sudah Diusulkan Masuk dalam PP Turunan UU ASN 2023
Namun itu semua, tetaplah melakukan yang terbaik dari hati terdalam untuk mengabdikan diri guru. Jika menghadapi rintangan berusahalah untuk melewatinya dengan kreatif, mengedepankan pikiran yang jernih dan menjunjung persaudaraan yang erat diantara sesama guru.