SMPN 05 Bermani Ilir Masih Mengadopsi K13

BELAJAR : Kegiatan belajar mengajar di SMPN 05 Bermani Ilir, menjalankan program mandiri belajar.--RIAN/RK

Radarkepahiang.bacakoran.co - Meskipun hanya memiliki jumlah siswa 27 orang, SMPN 05 Bermani Ilir tetap menjalankan aktivitas belajar mengajar sebagaimana mestinya. Hal itu dibuktikan dengan aktifnya para guru menjalankan tugas dan tanggung jawabnya mencerdaskan anak bangsa, meskipun jarak yang jauh dan kurangnya jumlah siswa. 

Berlokasikan di Desa Kota Agung Kecamatan Bermani Ilir Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu, SMPN 05 Bermani Iir sejauh ini masih menerapkan pembelajaran yang mengadopsi kurikulum K13.

Kepala SMPN 05 Bermani Ilir, Abdul Halim SP, M.Pd mengungkapkan, meskipun terkendala kurangnya jam mata pelajaran sebagai salah satu syarat  sertifikasi guru, akibat kurangnya siswa, hal itu tak membuat pihaknya mengurangi efesiensi sebagai tenaga pendidik.

Menurutnya, guru tetap fokus menjalankan fungsi sebagai guru meskipun memiliki sedikit siswa. kekurangan siswa-siswi di sekolah ini sudah lama terjadi, bahkan sejak sekolah ini berdiri. 

BACA JUGA:TK Negeri Pembina Kabawetan Terima Peserta Didik Baru Tahun Ajaran 2024/2025

Hal itu terjadi, kata Abdul Halim, karena luas wilayah dan Desa Kota Agung yang memilki jumlah penduduk yang sedikit. Ditambah, lokasi sekolah hanya mengandalkan calon murid baru dari satu SD saja, yang jumlahnya siswa-siswinya pun tidak banyak.

"Sebenarnya bukan kekurangan siswa, hanya jumlah warga yang ada di sini memang sedikit. Selain hanya mengandalkan satu desa, jarak sekolah kami dengan desa-desa lainnya juga cukup jauh," kata Abdul Halim.

Tetapi kondisi tersebut sambung Kepsek Abdul Halim, sama sekali tidak mengurangi semangat dan mempengaruhi proses belajar mengajar. Hanya saja program pembelajaran yang ditentukan oleh pemerintah yang sedikit terlambat pihaknya jalankan. Untuk saat ini, tambah Kepsek Abdul Halim, pihaknya menjalankan kurikulum berdasarkan Implementasi Kurikulum Merdeka jalur Mandiri Belajar.

"Tidak ada kendala pada proses belajar dan mengajar, meskipun hingga sekarang kami menerapkan komponen atau prinsip kurikulum merdeka dengan tetap menggunakan kurikulum satuan pendidikan tahun 2013. atau dengan kata lain Kurikulum Darurat," paparnya.

BACA JUGA:Ini Dia Program Unggulan di PAUD IT Al Ikhlas 01 Kepahiang

Sementara itu, Abdul Halim juga berharap, suatu saat akses internet juga dapat diakses dengan mudah di wilayah ini agar proses pembelajaran melalui online lebih mudah dari saat ini. 

"Selain siswa-siswi kami yang sedikit, akses internet juga menjadi kendala. Jadi untuk urusan yang berkaitan dengan internet, ya terpaksa kami harus ke luar dari lokasi sekolah, dan jarak untuk mendapatkan akses internet pun lumayan jauh," demikian Kepsek Abdul Halim.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan