Cegah Stunting, Pemkab Kepahiang Ingatkan Akses Air Bersih dan Sanitasi Layak

STUNTING : Bupati Kepahiang, Dr. Ir Hidayattulah Sjahid, MM, IPU mengingatkan masyarakat memaksimalkan penggunaan air bersih dan sanitasi layak untuk mencegah stunting.--REKA/RK

Radarkepahiang.bacakoran.co - Bupati Kepahiang, Dr. Ir Hidayattulah Sjahid, MM, IPU menyampaikan bahwa masalah ketersediaan air bersih sangat erat kaitannya dengan pembangunan manusia, khususnya masalah stunting pada anak.

Keberadaan air bersih dan sarana prasarana sanitasi sangat erat kaitannya dengan pembangunan manusia, khususnya pada bidang kesehatan, terutama berkaitan dengan upaya perang melawan stunting. Sedangkan kasus stunting di Kabupaten Kepahiang ini cukup tinggi, prevalensi stunting diangka 22,9 persen.

"Maka dari itu, ketersediaan air bersih dan sanitasi layak berkontribusi besar dalam penanganan stunting. Jadi tidak hanya tugasnya Dinas Kesehatan saja, termasuk Dinas PUPR dan instansi lainnya. Jadi, bukan hanya soal gizi bayi, bukan hanya pemberian asupan gizi yang memenuhi standar untuk ibu hamil, ibu menyusui. Namun penyediaan air minum dan sanitasi layak juga penting," tegas Bupati.

Akses terhadap air bersih dan pelayanan sanitasi dasar, diterangkan Bupati merupakan salah satu program prioritas nasional. Untuk merawat ketersediaan air bersih, maka perlu dibentuk perilaku masyarakat yang menghargai dan memanfaatkan air dengan bijak.

BACA JUGA:Butuh Air Bersih, Pemdes Kota Agung Bangun Sumur Bor

"Disamping pemerintah daerah berupaya mewujudkan pembangunan air minum yang aman untuk masyarakat, juga mengetuk ruang kesadaran masyarakat kita. Sehari-hari yang masih berperilaku boros terhadap air jangan dilakukan lagi, karena air mengandung makna untuk kehidupan," jelas Bupati.

Maka dari itu, lanjut Bupati, penanganan maupun pencegahan stunting harus dilakukan secara keroyokan apalagi pada tahun 2024 ini Kabupaten Kepahiang sama sekali tidak mendapatkan anggaran khusus untuk itu. 

Sehingga diharapkan, seperti Dinas PUPR Kabupaten dapat memaksimalkan pembangunan sanitasi dan air bersih. Kemudian Kementerian Agama diharapkan turut menekan angka pernikahan dini, serta Dinas Kesehatan dan DPPKBP3A dapat mengedukasi masyarakat terkait dampak-dampak terjadinya stunting.

BACA JUGA:Raperdanya Dibahas Tahun ini, Perumda Air Akan Melayani Khusus Air Bersih

"Di sisi lain kita juga mengimbau pemerintah desa dan kelurahan supaya tetap memperhatikan perenanaan dan pembiayaan terhadap akses air bersih serta sanitasi yang layak," demikian Bupati.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan