Harga Kopi Naik Lagi, Kini Sudah Tembus 54 Ribu Per Kilogram
KOPI : Sebelumnya investor turki ditemani Bupati dan Wabup Kepahiang mengecek kualitas kopi di Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu.--EPRAN/RK
Radarkoran.com - Sebelumnya menjelang puasa ramadan 2024, harga kopi naik menjadi Rp 50 ribu per Kilogram. Kini menjelang lebaran idul fitri, harga kopi di Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu naik lagi tembus menjadi Rp 54 ribu per Kilogram.
Kenaikan harga kopi yang memang menjadi andalan para petani di daerah ini, tentu sangat membawa berkah. Apalagi menjelang lebaran idul fitri, kebutuhan meningkat dan harga bapokting meningkat.
Salah satu toke kopi di Kabupaten Kepahiang, H. Zurdi Nata, S.IP mengatakan, sebelumnya harga kopi di Kabupaten Kepahiang dengan kualitas terbaik itu sempat diangka Rp 55 ribu per Kilogram. Hanya saja, ada penurunan menyesuaikan market harga kopi robusta yang berlaku hari Jum'at 29 Maret 2024 dalam kurs dolas $3.479 per ton.
"Sebelumnya memang sudah diangka Rp 55 ribu per Kilogram, tapi per hari ini turun menjadi Rp 54 ribu per kilo. Ya Hari ini mengalami penurunan sebesar 14 poin dari sebelumnya 94 poin menjadi 80 poin," kata Zurdi Nata, Jumat 29 Maret 2024.
Disampaikan Zurdi Nata, harga kopi naik lagi tembus diangka Rp 54 ribu per Kilogram untuk jenis kopi kualitas terbaik atau kualitas super. Selain memiliki tingkat kelembaban atau kadar air yang rendah, kopi kulitas super tidak banyak campuran kulit dan campuran kopi rusak.
Dengan kondisi harga yang stabil diharga Rp 50 - Rp 55 ribu per Kilogram saja, sudah sangat menguntung petani di Kabupaten Kepahiang. Apalagi kondisi sekarang menjelang lebaran idul fitri, banyak kebutuhan yang harus dipenuhi masyarakat.
BACA JUGA:Kopi Robusta Kabawetan Tembus Pulau Jawa dan Batam
"Saya rasa kondisi harga kopi Rp 54 ribu per kilogram sekarang, sudah sangat menguntung masyarakat Kepahiang. Tapi, memang untuk harga Rp 54 ribu tersebut untuk kopi dengan kualitas yang terbaik. Ya kalau untuk asalan super, hari ini kami beli dengan harga Rp 50 ribu per Kilogram ke bawah," terang Zurdi Nata.
"Kepada masyarakat petani kopi di Kepahiang, ya silakan dimanfaatkan kesempatan ini. Ya karena harga kopi saat ini terbilang cukup tinggi, dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya," terang Zurdi Nata Wabup Kepahiang ini.
Menurutnya, kenaikan harga kopi yang terjadi sekarang tidak diiringi dengan hasil produksi kopi masyarakat Kabupaten Kepahiang yang meningkat. Sebab secara global produksi kopi di Kabupaten Kepahiang mengalami penurunan mencapai 30 - 40 persen. Sementara untuk penyebabnya belum diketahui pasti.
"Untuk produksinya memang turun drastis dan itu kita rasakan ketika menerima hasil produksi dari petani kopi. Untuk penurunannya bisa mencapai 30-40 persen sekarang ini," paparnya.
Sebagai Wabup, Zurdi Nata menghimbau, peningkatan harga kopi saat ini bisa dimanfaatkan seluruh petani kopi di Kabupaten Kepahiang. Terlabih lagi jikadilihat dari perkembangan kopi dunia, diperkirakan harga kopi akan terus melonjak naik hingga beberapa tahun ke depan.
"Manfaatkan harga jual kopi yang tinggi, dengan cara menjaga kualitas, serta kuantitas kopi. Sehingga hasil produksinya meningkat dan bisa mendapatkan keuntungan yang besar. Saya juga meyakini harga kopi akan tetap stabil dan kenaikan harganya masih akan terjadi," demikian Zurdi Nata.