BMKG: Kepahiang Berpotensi Diguyur Hujan Seharian, Waspadai hidrometeorologi

HIDROMETEOROLOGI : Kepala BMKG Stasiun Geofisika Klas III Kepahiang, Anton Sugiarto menyampaikan, masih berpotensi turun hujan di Kabupaten Kepahiang untuk beberapa hari ke depan sehingga masyarakat diimbau mewaspadi kemungkinan hidrometeorologi.--EPRAN/RK

Radarkoran.com - Wilayah Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu berpotensi diguyur hujan seharian untuk beberapa hari ke depan. Sebab itu masyarakat diingatkan mengantisipasi hal-hal buruk yang dapat saja terjadi. Imbauan tersebut disampaikan Kepala BMKG Stasiun Geofisika Klas III Kepahiang, Anton Sugiarto. 

Menurutnya, dengan kondisi cuaca hujan seharian maka bukan tidak mungkin bencana hidrometeorologi seperti tanah longsor, banjir, pohon tumbang, serta sejumlah jenis bencana lainnya akan terjadi. 

"Ya dari pantauan yang kami lakukan wilayah Kepahiang masih berpotensi diguyur hujan seharian yang berpotensi disertai petir, yakni dari pagi hingga siang hari. Kepada masyarakat Kepahiang kami imbau agar waspada bencana hidrometeorologi," kata Anton, Minggu 31 Maret 2024. 

Lanjut dipaparkan oleh Anton, sejumlah faktor yang menyebabkan potensi hujan yang terjadi di wilayah Bengkulu termasuk Kabupaten Kepahiang. Seperti adaya pertemuan angin (Konvergensi) dan perlambatan percepatan angin. Selain itu juga, ada kelembaban udara yang cukup basah di lapisan bawah hingga atas, serta labilitas udara yang cukup tinggi. 

BACA JUGA:Berpotensi Hujan Lebat, BMKG Kepahiang Ingatkan Waspada Bencana Hidrometeorologi

"Sejumlah faktor itulah yang menyebabkan adanya potensi pembentukan awan hujan di sebagian besar wilayah Bengkulu, termasuk Kabupaten Kepahiang. Kembali kita imbau masyarakat agar waspada terhadap kemungkinan bencana Hidrometeorologi, karena dengan curah hujan yang tinggi bisa saja bencana terjadi," demikian Anton.

Seperti diketahui, pada tahun 2024 ini pernah terjadi banjir di wilayah Kecamatan Ujan Mas tepatnya di Desa Air Hitam dan Desa Tanjung Alam. Akibat bencana tersebut, puluhan rumah terendam banjir. Bencana banjir yang terjadi pada Sabtu 10 Februari 2024 tersebut, bersumber dari aliran anak musi yang meluap hingga beberapa meter.

Banjir ini pun bukan kali pertama terjadi di desa setempat, tapi hampir setiap hujan turun dipastikan rumah warga di desa itu terendam. Sebelumnya juga, banjir bandang pernah terjadi di wilayah Kecamatan Ujan Mas Kabupaten Kepahiang pada akhir April 2019. Waktu itu ada Desa Tanjung Alam, Desa Air Hitam, dan Desa Suro Bali yang terendam banjir.

Banjir menghanyutkan 15 unit dapur rumah warga. Kemudian banyak hewan ternak mati, 65 Ha lahan sawah rusak, dan 15 Ha kebun kopi terkena longsor.

Di Kabupaten Kepahiang sendiri, dari total 8 kecamatan terdapat 5 kecamatan di antaranya rawan banjir yang tersebar di 13 desa. 

Yakni di Kecamatan Bermani Ilir terdapat Desa Talang Pito, Desa Cinto Mandi, Kelurahan Keban Agung, Desa Air Raman, Desa Muara Langkap, dan Desa Kembang Seri. Sedangkan di Kecamatan Muara Kemumu ada Desa Taba Baru. Di Kecamatan Tebat Karai Desa Taba Saling.

BACA JUGA:Prediksi BMKG Cuaca di Kabupaten Kepahiang Berpotensi Panas, Kecapatan Angin 10 KM per Jam

Selanjutnya Kecamatan Ujan Mas Desa Air Hitam, Desa Tanjung Alam, serta Desa Ujan Mas Bawah. Di Kecamatan Merigi berada di Desa Simpang Kota Bingin. Sementara untuk 3 kecamatan yakni Kecamatan Kabawetan, Kecamatan Kepahiang, dan Kecamatan Seberang Musi bisa dikatakan sejauh ini masih aman dari bencana banjir.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan