Masyarakat Bengkulu Perlu Tahu, Ini Major Project dan Rencana Prioritas Provinsi Bengkulu Tahun 2025

TOL : Keberlanjutan pembangunan jalan tol Bengkulu-Lubuklinggau masuk dalam major project Provinsi Bengkulu tahun 2025--GATOT/RK

"Kami berterima kasih dengan Kementerian Maritim investasi dan dukungan Bappenas serta Kementerian PUPR, sejak tahun 2022 mager proyek Enggano terkait dengan pembangunan Trans Enggano sepanjang 32,8 Km, 7 jembatan, 2 Pelabuhan yakni Malakoni dan Kahyapu, termasuk peningkatan pelabuhan perintis di Enggano," sampai gubernur.

Untuk posisi saat ini, pembangunan di kawasan Pulau Enggano juga pada posisi tahun terakhir untuk finalisasi program mager  proyek itu. 

Namun Gubernur juga menyebut, dalam persoalan penyebrangan ke Enggano perlu disikapi untuk adanya peningkatan pelabuhan, khususnya dari Pelabuhan Pulau Baai yang mengakomodir penyebrangan ke Enggano.

"Kemarin kami sepakati dan minta dukungan dari Kemendagri dan Kementerian Perhubungan, bahwa pinjam pakai kawasan Pelabuhan Pulau Baai untuk peningkatan pelabuhan penyeberangan ke Enggano, karena itu di bawah pengelolaan Kementerian Perhubungan di luar kemenangan Kementerian BUMN. Kemarin kami sampaikan mohon kiranya dapat dihibahkan lahan sekitar 2-3 hektare atau paling tidak pinjam pakai ke Provinsi Bengkulu, agar bisa kita anggarkan untuk pengembangan pelabuhan penyeberangan Pulau Baai ke Enggano," jelasnya.

Selanjutnya, Pemprov Bengkulu juga mendorong keberadaan Bandara Fatmawati Soekarno Bengkulu yang berhasil dipindahkan kewenangan pengelolaan bandara dari kementerian perhubungan kepada kementerian BUMN pada 2018 lalu.

Dan pada waktu itu rencana strategi pengembangan Bandara juga  sudah disusun dan alokasi anggarannya juga sudah teralokasi. Namun pada posisi sekarang ini terbengkalai dikarenakan adanya stagnasi akibat pandemi Covid-19 beberapa tahun terakhir.

"Beberapa kali saya berkoordinasi dengan kementerian BUMN dan dengan direktur Angkasa Pura, ternyata dana tidak teralokasi. Sementara disisi lain, kementerian perhubungan sudah tidak memiliki kewenangan  lagi untuk mengembangkan bandara Fatmawati Bengkulu. Maka dari itu usulan kam,  ini perlu juga dijadikan proyek strategis nasional.  Karena ini merupakan Bandara Ibukota provinsi terkait dengan pemberangkatan haji dan Kami yakin betul yang merupakan satu-satunya pemicu pertumbuhan ekonomi terkait dengan konektivitas udara yang ada di provinsi Bengkulu," tutur gubernur.

BACA JUGA:Idul Fitri 1445 Hijriah, Senator Riri Beri Pesan Menyentuh

Lebih lanjut, terkait dengan beberapa hal yang berkaitan dengan konektivitas wilayah, Gubernur Rohidin menyebut jika hal tersebut dapat diselesaikan dan mendapatkan dukungan pemerintah pusat, maka persoalan keterisolaisian Provinsi Bengkulu secara permanen dapat diuraikan dengan baik.

"Di samping itu kami mohon dukungan dengan kabupaten/kota untuk mendokumentasi dengan para Bappeda, Bupati dan Walikota terkait dengan konektivitas yang menjadi kewenangan provinsi. Jadi kita tidak bisa berhenti pada proyek strategis nasional, tapi membuat keterhubungan secara menyeluruh," imbau gubernur.

Terakhir terkait dengan konektivitas wilayah, Gubernur Rohidin juga meminta dukungan untuk menghidupkan kembali jalur tol laut yang ada di Bengkulu yang pada posisi saat ini telah dinonaktifkan. Hal ini mengingat saat ini ketercukupan komoditas ekspor unggulan Bengkulu sudah mampu memenuhi kebutuhan ekspor.

"Ini semua yang terkait dengan konektivitas. Selai lagi kami sampaikan atas nama Pemprov Bengkulu kami betul-betul mendapatkan dukungan dan perhatian khusus dari kementerian lembaga terkait," ujar Gubernur.

Lebih lanjut, Pemprov Bengkulu juga mendorong peningkatan dan stabilisasi perekonomian di wilayah Bengkulu dengan memanfaatkan dan mengelola Sumber Daya Alam (SDA) yang dimiliki untuk saat ini dan kedepannya.

"Untuk hutan, alhamdulillah mulai tahun ini kami mulai mendapatkan kompensasi karbon dengan nilainya sudah belasan miliar. Dan diharapkan dengan persentase hutan di Bengkulu, kedepannya mendapatkan nilai kompensasi yang lebih baik lagi," katanya.

Lalu pada sektor panas bumi, Gubernur menyebut sektor tersebut merupakan salah satu potensi ekonomi masa depan Bengkulu dan diyakini menjadi ekonomi jangka panjang. Apalagi wilayah Bengkulu memiliki potensi panas bumi lebih dari 1.000 Mw.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan