Masyarakat Bengkulu Perlu Tahu, Ini Major Project dan Rencana Prioritas Provinsi Bengkulu Tahun 2025
TOL : Keberlanjutan pembangunan jalan tol Bengkulu-Lubuklinggau masuk dalam major project Provinsi Bengkulu tahun 2025--GATOT/RK
Di samping itu, tingkat kemiskinan Bengkulu masih di atas rata-rata nasional yang menjadi persoalan mendasar di Provinsi Bengkulu setiap tahunnya.
"Saya kira sangat dibutuhkan sekali intervensi khusus kebijakan dari Kementerian lembaga agar persoalan mendasar di Provinsi Bengkulu dapat diurai atau dapat diselesaikan dengan baik," kata Gubernur Rohidin.
Lebih jauh, dengan penyusunan RKPD tahun 2025 diharapkan terkait dengan persoalan-persoalan konektivitas untuk menyelesaikan keterisolasian Bengkulu, terutama ada beberapa program strategis nasional yang sampai saat ini selalu begitu pertanyakan oleh masyarakat dapat diwujudkan.
"Kami yakin betul kalau program ini diselesaikan tidak saja problem Bengkulu yang terselesaikan, tapi kami yakin punya dampak akan terjadi pertumbuhan kawasan ekonomi baru di kawasan Sumatera bagian selatan menghadap ke Samudra Hindia," kata Gubernur.
Adapun program-program tersebut yakni terkait dengan keberlanjutan pembangunan tol ruas Bengkulu - Lubuklinggau yang merupakan keterhubungan tol dari Sumatera Selatan. Pada posisi saat ini pembangunan tol baru rampung pada seksi pertama ruas Kota Bengkulu - Taba Penanjung.
BACA JUGA:Harga TBS Sawit Periode April 2024 Turun, Ini Penyebabnya
"Dalam Keppres terakhir alhamdulillah tetap masuk (kelanjutan pembangunan), maka kami berharap sesi kedua itu dari Taba Penanjung ke Kabupaten Kepahiang dan selanjutnya Kabupaten Kepahiang ke Lubuklinggau ini dapat dilanjutkan. Karena pembangunan jalan tol inilah yang bisa membuka keterisolasian Bengkulu dalam konteks ekonomi, disamping menyelamatkan masyarakat kata andai terjadi bencana alam yang tidak kita kehendaki (sebagai alternatif jalur gunung yang rawan)," tambahnya.
Program strategis nasional lainnya yang berdampak pada pembangunan Bengkulu yakni keberlanjutan pembangunan SPAM Regional Kobema, yang pada posisi sekarang merupakan tahun terakhir pengerjaan.
"Kalau tidak ada perubahan karena covid-19 di tahun 2020 dan 2021, diharapkan di 2023 lalu difungsikan. Sekarang pada posisi sudah pembangunan instalasi reservoirnya itu di Kota Bengkulu dan harapan kita di akhir tahun 2024 ini dapat difungsikan dengan baik," imbuh Gubernur Rohidin.
Kemudian Pemprov Bengkulu dan pihak terkait juga sudah menetapkan trase dengan sebuah perencanaan yang sudah sangat matang yakni sisi sejajar dengan tol yang menghubungkan Kota Bengkulu dan Lubuklinggau akan dibangun rel kereta api. Hal ini dilakukan karena stasiun terakhir kereta dari Sumatera Selatan, Kota Palembang berada di Kecamatan Kota Padang Kabupaten Rejang Lebong.
Jadi ketika nanti ada sodetan rel kereta api sampai ke Pelabuhan Pulau Baai Kota Bengkulu dan bersinergi sejajar dengan pembangunan tol, diyakini betul dapat memberikan dampak peningkatan ekonomi Bengkulu.
Selanjutnya, Pemprov Bengkulu juga mendorong kawasan Pelabuhan Pulau Baai Kota Bengkulu menjadi kawasan ekonomi strategis dan fasilitas infrastruktur untuk kawasan Sumatera bagian selatan.
BACA JUGA:Soal THL, Gubernur Tegaskan Tidak Ada Lagi Pengangkatan
"Kita tahu Selat Malaka semakin padat, dengan adanya rel kereta dan tol menghadap ke Samudra Hindia, maka Pelabuhan Pulau Baai menjadi kunci salah satu pintu logistik barang dan orang di kawasan Sumatera bagian selatan menghadap Samudra Hindia," ungkap gubernur.
Begitupun dengan proyek pembangunan di Pulau Enggano, Pemprov Bengkulu juga mengharapkan dapat dituntaskan oleh kementerian dan lembaga terkait.