Digitalisasi dan Elektronifikasi Transaksi Keuangan Provinsi Bengkulu Terdepan di Pulau Sumatera
Kepala Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Bengkulu, Darjana menyebut digitalisasi dan elektronifikasi transaksi keuangan Provinsi Bengkulu terdepan di Pulau Sumatera.--GATOT/RK
Radarkoran.com - Sebagai bagian dari Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) Provinsi Bengkulu, Bank Indonesia Perwakilan Bengkulu terus mendorong agar Pemerintah Daerah (Pemda) baik pemerintah provinsi maupun kabupaten/kota di wilayah Bengkulu dapat mengoptimalkan penerapan digitalisaai layanan di tengah-tengah masyarakat maupun jajaran pemerintahan.
Kepala Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Bengkulu Darjana mengatakan, dengan upaya yang dilakukan jajaran Bank Indonesia dan pihak terkait lainnya, membuat Provinsi Bengkulu menjadi salah satu daerah yang terdepan dalam digitalisasi dan elektronifikasi transaksi keuangan daerah di Pulau Sumatra.
"Bengkulu berhasil menjadi 2 dari 10 provinsi di Pulau Sumatera yang telah menggunakan kartu kredit pemerintah yang mendukung penerapan digitalisasi," kata Darjana.
Selain itu, dalam penerapan digitalisasi tersebut, dari 10 kabupaten/kota yang ada di wilayah Provinsi Bengkulu, sudah ada 7 wilayah yang menjadi daerah digital.
BACA JUGA:Masyarakat Diminta Gunakan Layanan Angkutan Umum Resmi, Ini Kata Dirlantas Polda Bengkulu
"Tercatat sebelumnya 6 kabupaten/kota digital, kini sudah ada peningkatan menjadi 7 daerah," imbuh Darjana.
Lebih jauh, dalam pemanfaatan digitalisasi di lingkungan pemerintahan, seperti halnya untuk penggunaan Kartu Kredit Indonesia (KKI) hingga saat ini terus meningkatkan. Tercatat di tahun 2023 kemarin terdapat tiga instansi yang telah memanfaatkannya, antara lain adalah Badan
Pengelolaan Keuangan Daerah (BPKD), Inspektorat Provinsi, serta Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Provinsi Bengkulu.
"Pada awal tahun 2024 terdapat tambahan 5 OPD yang menggunakan KKI," tambah Darjana.
Sementara itu, untuk elektronifikasi lebih didorong ke realisasi bantuan sosial (Bansos), salah satunya melalui penggunaan Kartu Bengkulu Sejahtera (KBS). Program tersebut merupakan bansos yang berasal dari dana APBD yang disalurkan secara transfer kepada 1000 KPM (Keluarga Penerima Manfaat) di seluruh kabupaten/kota di Provinsi Bengkulu.
Pencairan Bansos akan dilakukan oleh KPM dengan membawa Kartu Bengkulu Sejahtera ke Bank RKUD, kemudian dari Bank RKUD melakukan transfer kepada mitra agen, yaitu Toko Babe Besar.
BACA JUGA:Progres Pembangunan Jalan Trans Enggano, Ini Penjelasan Dinas PUPR Provinsi
Selain itu, digitalisasi dan elektronifikasi juga terus didorong pada sektor pelaku usaha UMKM maupun tempat wisata yang ada diwilayah Bengkulu, sehingga percepatan digitalisasi dan elektronifikasi dapat dilakukan secara optimal dan merata.
"Untuk elektronifikasi sektor pariwisata, pembelian tiket pariwisata telah menggunakan QRIS, seperti di Rumah Bung Karno dan juga Benteng Marlborough," ujar Darjana.