Pembangunan Jalan Tol Bengkulu - Lubuklinggau Dipastikan Berlanjut
TOL : Gubernur Rohidin sebut pembangunan tol Bengkulu - Lubuklinggau akan berlanjut--GATOT/RK
Radarkoran.com - Pembangunan jalan tol Bengkulu - Lubuklinggau sejauh 95,8 Kilometer (KM) yang telah rampung seksi I sepanjang 17,6 Km dipastikan akan dilanjutkan pembangunannya.
Gubernur Bengkulu, Prof. Dr. H. Rohidin Mersyah, MMA menyampaikan kepastian keberlanjutan pembangunan jalan tol Bengkulu tersebut merupakan salah satu hasil rapat yang diselenggarakan bersama Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) Suharso Monoarfa dan Kepala BPN pusat beberapa waktu lalu.
"Kamarin kami Rakor gubernur di Jakarta bersama menteri Bappenas dan kepala BPN, itu memastikan bahwa tol kita berlanjut," sampai Gubernur Rohidin saat diwawancarai pada Selasa, 16 April 2024.
Gubernur Rohidin menyebut, keberlanjutan pembangunan jalan tol bersifat penugasan dan akan dianggarkan dalam APBN pemerintah pusat.
BACA JUGA:Pengusaha Kepahiang Siap Penuhi Komoditi, Dishub Provinsi Upayakan Tol Laut Kembali Aktif
"Mudah-mudahan dapat berjalan dengan baik, termasuk infrastruktur jaringan yang dibangun melalui APBD, saya minta tahun ini dipastikan bisa berjalan dengan baik," imbuhnya.
Lebih jauh ditambahkan gubernur Rohidin, ada beberapa ruas jalan tol yang masuk rencana kerja yang telah disepakati oleh pemerintah pusat untuk dilanjutkan pembangunannya.
"Bisa jadi tahun depan (2025) atau tahun 2026. Tapi semuanya kemarin sudah disepakati beberapa ruas tol yang sifatnya penugadan dan masuk rencana kerja pemerintah pusat dipastikan akan dilanjutkan," ujar Gubernur Rohidin.
Untuk diketahui, saat ini pembangunan jalan tol Bengkulu - Lubuk Linggau sepanjang 95,8 Km yang dibagi 3 seksi pembangunan, baru diselesaikan untuk seksi pertama sejauh 17,6 KM dengan ruas dari Kota Bengkulu - Taba Penanjung (Kabupaten Bengkulu Tengah).
BACA JUGA:Dishub : Pengaktifan Tol Laut Akan Segera Dilakukan
Pembangunan seksi I jalan tol ruas Kota Bengkulu - Taba Penanjung tersebut juga telah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 20 Juli 2023 lalu, dan saat ini telah beroperasi secara normal.