Dari 103 SD di Kepahiang, Belum Semuanya Sudah Lengkap Sarpras ANBK

ANBK : Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kepahiang, Nining Fawely Pasju, S.Pt, MM mengungkapkan jika belum seluruh sekolah tingkat dasar sudah lengkap sarana dan prasarana melaksanakan ANBK.--DOK/RK

Radarkoran.com - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu mencatat, dari sebanyak 103 Sekolah Dasar (SD) di daerah ini belum seluruhnya lengkap sarana dan prasarana yang memadai untuk melaksanakan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK). 

Kepala Disdikbud Kabupaten Kepahiang, Nining Fawely Pasju, S.Pt, MM menjelaskan bahwa sebanyak 81 sekolah yang melaksanakan ANBK secara mandiri, sedangkan 19 sekolah lainnya melaksanakan ANBK numpang di sekolah lain.

Menurutnya sarana dan prasarana (Sarpras) ANBK tersebut diupayakan dapat dilengkapi oleh pemerintah daerah. Namun dengan tetap menekankan pihak sekolah dapat memaklumi keterbatasan anggaran saat ini.

"Terkait dengan penyediaan sarana dan prasarana pelengkap ANBK, ini akan terus diupayakan, tapi sifatnya bertahap," ujar Nining, Jum'at 19 April 2024.

BACA JUGA:Senam Bersama, Wabup Zurdi Nata Sampaikan Pesan pada ASN

Lebih lanjut Nining mengungkapkan, ANBK merupakan program evaluasi yang diselenggarakan oleh Kemdikbud RI. Program evaluasi ini dimaksudkan untuk meningkatkan mutu pendidikan dengan memotret input, proses, dan output pembelajaran di masing-masing seluruh satuan pendidikan.

"ANBK dilaksanakan dengan 3 instrumen. Yakni AKM (Asesmen Kompetensi Minimum), survei karakter, dan survei lingkungan belajar. Nah, AKM digunakan untuk mengukur literasi membaca dan literasi matematika atau numerasi para siswa," paparnya. 

"Sedangkan survei karakter digunakan untuk mengukur sikap, nilai, keyakinan, dan kebiasaan yang mencerminkan karakter siswa. Adapun survei lingkungan belajar, itu untuk mengukur kualitas berbagai aspek input dan proses belajar mengajar di kelas maupun di tingkat satuan pendidikan," sambung Nining.

Masih dijelaskan oleh Nining, program evaluasi ini ditujukan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran serta pengajaran di seluruh satuan pendidikan. Cara yang dilakukannya dengan mengevaluasi dan memetakan sistem pendidikan mulai dari input, proses dan hasil pembelajaran.

"Asesmen nasional ini menandakan adanya perubahan evaluasi sistem pendidikan. Sehingga program ini tidak dapat menggantikan UN di dalam mengevaluasi hasil belajar dan tidak juga menentukan kelulusan peserta didik," ujar Nining.

Dia menambahkan, melalui ANBK, kelebihan dan kekurangan satuan pendidikan pada bidang literasi membaca, numerasi dan karakter, serta kualitas proses belajar mengajar akan diketahui. Hasil asesmen nasional akan digunakan sebagai umpan balik bagi sekolah dan dinas pendidikan, dalam peningkatan kualitas pembelajaran sampai perencanaan program kedepannya.

BACA JUGA:Pemilihan BPD Kelilik Tuntas, Ini Pesan Kades

Program ANBK diikuti oleh seluruh satuan pendidikan mulai dari tingkat dasar, menengah, dan juga program kesetaraan. Di setiap satuan pendidikan, ANBK diikuti oleh sebagian peserta didik kelas V, VIII dan kelas XI yang dipilih secara acak. Bagi program kesetaraan, seluruh peserta didik yang duduk di tahap akhir program belajar yang akan mengikuti ANBK.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan