Harga Kopi Robusta di Kepahiang Naik Lagi, Harganya Bikin Geleng-geleng

KOPI ROBUSTA : Produk unggulan Kabupaten Kepahiang berupa kopi robusta yang sekarang harganya mengalami kenaikan.--EPRAN/RK

Radarkoran.com - Akhir April 2024, harga kopi robusta di Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu kembali mengalami kenaikan. Kenaikan harga kopi robusta yang terjadi tentunya membawa berkah tersendiri bagi petani kopi di Kabupaten Kepahiang. Jika sebelumnya harga kopi diangka Rp 62 ribu per kilogram, sekarang harga kopi robusta di Kabupaten Kepahiang naik menjadi Rp 65 ribu per kilogram. 

Salah satu toke kopi di Kabupaten Kepahiang, Zurdi Nata mengungkapkan, sekarang harga kopi robusta kembali mengalami kenaikan diangka Rp 65 ribu per kilogram. Hanya saja untuk harga jual kopi robusta diangka Rp 65 ribu per kilogram merupakan kualitas kopi yang nomor 1 atau kadar airnya rendah, sebaliknya jika kualitas kopinya asal - asalan tentunya akan di bawah harga tersebut. 

"Kenaikan harga kopi yang terjadi tentunya membawa berkah tersendiri untuk masyarakat Kabupaten Kepahiang. Karena beberapa tahun belakangan ini, harga kopi diangka Rp 65 ribu per kilogram inilah yang tertinggi. Tapi petani kopi yang bisa menjual kopinya dengan harga mahal tentu kualitas kopinya juga harus terbaik," kata Zurdi Nata, Selasa 30 April 2024. 

Dirinya tetap meyakini jika harga kopi di Kabupaten Kepahiang akan terus mengalami kenaikan. Petani kopi di Kabupaten Kepahiang diminta agar tetap menjaga kebun kopinya. Tujuannya supaya produksi kopi robusta yang dihasilkan bisa meningkat serta bertepatan dengan harga yang sekarang terbilang tinggi.

BACA JUGA:Ini Penyebab Harga Kopi Terus Naik, Dinas TPHP Bengkulu Beri Penjelasan

"Jaga kualitas kopinya dan silakan manfaatkan harga kopi yang diangka Rp 65 ribu per kilogram seperti sekarang ini," demikian Zurdi Nata.

Sebelumnya diberitakan, kenaikan harga kopi di Kabupaten Kepahiang akan mengikuti harga kopi dunia. Salah satu penyebab kenaikan harga kopi yang terus terjadi, lantaran produksi kopi dunia berkurang. Yakni pada tahun 2021 lalu, terjadi fros atau hujan salju di negara Brazil yang menyebabkan produksi kopi di negara tersebut turun hingga 50 persen.

Padahal Brazil merupakan negara penyumbang kopi dunia terbanyak. Brazil merupakan penghasil 40 persen kopi dunia. Karena kondisi produksi kopi brazil menurun, diperkirakan kenaikan harga kopi di negara-negara lain, termasuk Indonesia akan terus terjadi.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan