Ekonomi Bengkulu Triwulan II Diperkirakan Menguat Hingga 5,1 Persen

Kepala Perwakilan BI Bengkulu, Darjana--GATOT/RK

Radarkoran.com - Bank Indonesia (BI) Perwakilan Bengkulu memperkirakan Perekonomian Provinsi Bengkulu pada triwulan II (April-Juni) tahun 2024 akan menguat sebesar 4,3 hingga 5,1 persen dibandingkan dengan perekonomian triwulan I 2024 yang tumbuh sebesar 3,9 - 4,5 persen.

Kepala Perwakilan BI Bengkulu, Darjana mengatakan, ekonomi Provinsi Bengkulu pada triwulan II didorong oleh konsumsi masyarakat yang meningkat pada momen HBKN (Hari Besar Keagamaan Nasional) Idul Fitri dan Idul Adha yang ditopang oleh pemberian THR (Tunjangan Hari Raya) secara penuh kepada Aparatur Sipil Negara (ASN), aktivitas penyaluran bansos, dan periode libur panjang lebaran. 

Selain itu, dari sisi lapangan usaha, terdapat peningkatan pada sektor transportasi dan pergudangan seiring meningkatnya mobilitas masyarakat pada momen HBKN. Juga pada sektor perdagangan yang meningkat seiring dengan meningkatnya konsumsi rumah tangga.

"Kinerja pertanian juga diperkirakan membaik seiring dengan masuknya masa panen di triwulan II," kata Darjana pada Kamis, 2 Mei 2024.

BACA JUGA:Prediksi Bank Indonesia, Ekonomi Bengkulu Tahun 2024 Tumbuh Positif

Ditambahkan Darjana, peluang menguatnya ekonomi Bengkulu pada triwulan II lantaran adanya kenaikan harga komoditi CPO (Crude Palm Oil) pasca konflik antara Iran-Israel. 

"Kenaikan harga batu bara global dan meningkatnya permintaan dari China dan India juga dapat mendorong kinerja ekspor yang mendukung pertumbuhan ekonomi," imbuh Darjana. 

Lebih lanjut, di tahun 2024 ini pertumbuhan ekonomi Provinsi Bengkulu diprakirakan mengalami akselerasi dibandingkan dengan tahun 2023, terutama dipengaruhi oleh akselerasi konsumsi rumah tangga dan pemerintah. 

"Mayoritas komponen lapangan usaha juga mengalami perbaikan. Walaupun adanya perlambatan komponenen investasi yang diprakirakan menahan pertumbuhan yang lebih tinggi," kata Darjana.

BACA JUGA:Ekonomi Bengkulu 2023, Seluruh Komponen Pengeluaran Tumbuh

Disisi lain, terdapat juga tantangan yang harus diantisipasi oleh pemerintah daerah yakni adanya bencana banjir berpotensi menyebabkan gagal panen. Lalu adanya Bencana tanah longsor dapat menghambat proses distribusi yang berdampak pada kinerja sektor perdagangan. 

"Juga dengan adanya pendangkalan alur laut Pelabuhan Pulau Baai dapat menghambat aktivitas ekspor," tutup Darjana.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan