Sepanjang 2024, Angka Kasus DBD di Kepahiang Hampir Menyentuh Ratusan

DBD : Sepanjang tahun 2024 sudah tercatat 77 kasus DBD yang terjadi di Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu, salah satu penyebabnya adalah cuaca ekstrem. --EPRAN/RK

Radarkoran.com - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu mencatat, sepanjang tahun 2024 ini dari Januari hingga awal Mei ini, sudah terjadi 77 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di daerah ini. Berdasarkan data tersebut, setiap bulannya kasus DBD di Kepahiang terus mengalami peningakatan.

Peningkatan kasus DBD yang terjadi, salah satu penyebabnya karena faktor cuaca ektrem. Yakni terkadang panas dan terkadang turun hujan dalam hari yang sama. 

Kadis Kesehatan Kabupaten Kepahiang, H. Dr. Tajri Fauzan, S.KM, M.Si melalui Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Wisnu Irawan, S.Kep, MM mengungkapkan, dari laporan yang diterima pihaknya baik dari Puskesmas maupun RSUD, sampai dengan sekarang tercatat sebanyak 77 kasus DBD yang terjadi di Kabupaten Kepahiang. 

Dari 77 kasus DBD yang terjadi, semuanya sudah dilakukan penanganan, baik di RSUD Kepahiang, Puskesmas maupun di pusat pelayanan kesehatan yang lain. 

"Per awal Mei, kami menerima laporan sebanyak 77 kasus DBD yang terjadi. Tindaklanjutnya sudah dilakukan oleh masing-masing Puskesmas, RSUD, dan pusat pelayanan kesehatan lainnya," kata Wisnu, Rabu 08 Mei 2024.

BACA JUGA:GAWAT! Pasien RSUD Kepahiang Didominasi Sakit DBD, Jumlahnya Sudah Puluhan

Lebih lanjut diterangkan Wisnu, salah satu penyebab kasus DBD yang masih terjadi karena cuaca di Kabupaten Kepahiang yang masih tidak menentu alias ekstrem. Kondisi ini menyebabkan perkembangan nyamuk DBD meningkat. Oleh karena itu pula masyarakat di daerah ini diingatkan agar lebih berhati-hati. 

"Kalau kami lihat, salah satu faktornya berkaitan dengan cauca. Kemudian, faktor lingkungan yang terkadang kurang bersih, menyebabkan perkembangan nyamuk DBD terjadi dengan cepat," papar Wisnu. 

Dari data yang ada, sambung Wisnu, pada Januari lalu tercatat terjadi 15 kasus DBD, Februari 26 kasus DBD, Maret 27 kasus DBD, April 5 kasus, dan awal Mei ini sebanyak 4 kasus. "Sekali lagi kami mengimbau kepada masyarakat Kepahiang supaya bisa waspada dan tetap menjaga kebersihan lingkungan masing-masing," sampai Wisnu. 

Dalam rangka pencegahan dan agar efektif masyarakat bisa menerapkan 3M yakni Menguras, Menutup, dan Memanfaatkan barang daur ulang. Kemudian

membiasakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), mengubur wadah yang dapat menampung air. Selanjutnya harus dilakukan pengaturan cahaya yang cukup di dalam rumah, memasang kawat anti nyamuk di ventilasi rumah, serta tidur dengan menggunakan kelambu.

"Masyarakat harus PHBS, tetap menjaga kebersihan rumah dan lingkungan rumah sendiri agar jentik nyamuk DBD tidak membesar menjadi nyamuk yang membahayakan keselamatan," demikian Wisnu.

Untuk diketahui, umumnya seseorang akan mengalami tanda-tanda DBD dalam kurun waktu 4 hingga 6 hari setelah terinfeksi oleh virus dengue. Seseorang yang terkena DBD akan mengalami demam tinggi secara mendadak sampai mencapai suhu di atas 38 derajat celsius.

BACA JUGA:Dalam Sebulan, Belasan Warga Kepahiang Diserang DBD dan Ispa

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan