Program Ketahanan Pangan, Pemdes Sosokan Cinta Mandi Bagikan Bibit Durian dan Alpukat
BAGIKAN : Pemerintah Desa (Pemdes) Sososkan Cinta Mandi Kecamatan Bermani Ilir Kabupaten Kepahiang bagikan bibit tanaman durian dan alpukat.--RIAN/RK
Radarkoran.com - Upaya Pemerintah Desa (Pemdes) Sosokan Cinta Mandi Kecamatan Bermani Ilir Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu, meningkatkan pendapatan perekonomian masyarakatnya direalisasikan pada Tahun Anggaran (TA) 2024 ini.
Yakni melalui Dana Desa (DD), Pemdes Sosokan Cinta Mandi menyalurkan bantuan bibit durian dan alpukat sebagai program ketahanan pangan. Diketahui, program ketahanan pangan ini sudah dianggarkan melalui APBDes, yang sebelumnya telah dibahas.
Kepala Desa Sosokan Cinta Mandi, Eko Sudarman Hadi menyampaikan, salah satu tujuan program ketahanan pangan yang diatur oleh pemerintah ini agar masyarakat desa memiliki kemampuan untuk memenuhi kebutuhan pangan secara mandiri dan berkelanjutan. Dengan tetap memperhatikan ketersediaan, keterjangkauan, kualitas, serta nilai penghasilan ekonomi dari pangan yang dihasilkan.
"Untuk tahun anggaran 2024 ini, kami merealisasikan program ketahanan pangan melalui pengadaan bibit durian dan bibit alpukat dengan kualitas unggul, yang dibagikan kepada seluruh masyarakat desa tanpa terkecuali. Tujuannya supaya nanti masyarakat desa memperoleh penghasilan lain, selain tanaman kopi. Sehingga pendapatam masyarakat bisa bertambah," terang Kades Eko Sudarman Hadi, Sabtu 11 Mei 2024.
Kades Sosokan Cinta Mandi ini menambahkan, tahun ini merupakan tahun kedua direalisasikannya program ketahanan pangan. Kegiatan ini diselenggarakan sesuai dengan aturan dari pemerintah.
BACA JUGA:Pemilihan BPD Sosokan Cinta Mandi Diselenggarakan Secara Langsung Dengan Perwakilan
"Untuk itu pada kesempatan ini akan kita upayakan memanfaatkannya dengan sebaik mungkin agar tujuan program ketahanan pangan ini tercapai sebagaimana mestinya," ujar Kades Eko.
Selanjutnya dijelaskan Eko, kedua jenis bibit unggul tersebut sudah disalurkan langsung ke masing-masing masyarakat desa setempat. Sedangkan untuk anggaran yang digelontorkan melalu DD untuk kegiatan ini, lebih kurang Rp 150 juta. Untuk pemilihan program ketahanan pangan dengan pengadaan bibit ini, sambung Kades Eko, bukanlah tanpa alasan. Mengingat kultur tanah yang ada di desanya dinilai sangat cocok untuk ke 2 tanaman tersebut.
"Desa kami juga dikenal dengan buah duriannya. Ya jadi kita tak ragu, tanaman ini akan berhasil. Untuk tanaman alpukat, tak jauh beda dengan tanaman durian. Tidak menutup kemungkinan, pada masa akan datang, desa kami ini bisa menjadi desa sentral penghasil durian dan alpukat," demikian Kades Eko.