4 Bulan, Terjadi 37 Kasus DBD di Wilayah Kerja Puskesmas Muara Aman
![](https://radarkepahiang.bacakoran.co/upload/822988a07e9bf162aef26a320040d71a.jpeg)
Kepala Tata Usaha Puskesmas Muara Afryon P. Situmorang, S.Kep menyampaikan sudah 37 kasus DBD yang terjadi di wilayah kerja Puskesmas Muara Aman selama 4 bulan terakhir. --EKO/RK
Radarkoran.com - Kurun waktu 4 bulan terakhir, terjadi 37 kasus DBD atau Demam Berdarah Dengue di wilayah kerja Puskesmas Muara Aman, Kabupaten Lebong, Provinsi Bengkulu. Jumlah ini mengalami peningkatan yang cukup signifikan jika dibandingkan dengan kasus DBD pada Januari-April tahun 2023 lalu.
Kepala Tata Usaha Puskesmas Muara Afryon P. Situmorang, S.Kep menyampaikan tingginya kasus DBD yang terjadi di wilayah kerja Puskesmas Muara Aman dipengaruhi oleh kondisi cuaca hujan yang terjadi sejak awal tahun 2024. Ditambah lagi dengan kondisi topografi desa/kelurahan di wilayah kerja Puskesmas Muara Aman yang memang mendukung terjadinya genangan air.
"Saat hujan potensi untuk terjadinya genangan air di sekitar tempat tinggal warga sangat tinggi. Genangan air inilah yang dijadikan tempat oleh nyamuk aedes aegypty, penyebab DBD, berkembang biak, " tambah Afryon.
Dirinya memastikan setiap kasus DBD yang terjadi diwilayah kerja Puskesmas Muara Aman sudah mereka tindaklanjuti. Mulai dari melakukan PE atau Penyelidikan Epidemiologi disekitar tempat tinggal warga yang terjangkit DBD hingga melakukan fogging.
"Kami pastikan setiap kasus DBD yang terjadi di wilayah kerja Puskesmas Muara Aman sudah dilakukan tindaklanjut, " jelasnya.
Dirincikan Afryon, 37 kasus DBD tersebut terjadi pada Januari 8 kasus, Februari 15 kasus, Maret 12 kasus dan April 2 kasus. Sebagai langkah antisipasi, pihaknya sudah melaksanakan kegiatan-kegiatan yang sifatnya promotif dan edukatif kepada masyarakat.
BACA JUGA:Tempo 4 Bulan Terjadi 84 Kasus DBD di Lebong, 2 Meninggal Dunia
Selain itu setiap pemerintah desa/kelurahan dan masyarakat untuk senantiasa menjaga dan membersihkan lingkungan tempat tinggalnya.
Misalnya dengan melaksanakan gotong royong melakukan langkah 3M plus. Yaitu menguras tempat penampungan air, menutup tempat-tempat
penampungan air, mendaur ulang berbagai barang yang memiliki potensi untuk dijadikan tempat berkembang biak nyamuk Aedes Aegypti yang membawa virus DBD pada manusia.
"Fogging sebenarnya bukan solusi, karena hanya membunuh nyamuk dewasa bukan memutus mata rantai DBD. Jadi yang tepat adalah pemberantasan sarang nyamuk atau PSN dengan melaksanakan gerakan 3M plus, " singkatnya.