Penghujung Tahun, Pertumbuhan Ekonomi Bengkulu Melambat

Kawasan ekonomi pelabuhan Pulau Baai Bengkulu--GATOT/RK

BENGKULU RK - Bank Indonesia Perwakilan Bengkulu mencatat pertumbuhan ekonomi Provinsi Bengkulu pada akhir tahun 2023 diperkirakan masih sedikit mengalami perlambatan kisaran 3,49 - 4,29 persen (yoy). Angka tersebut turun jika dibandingkan dengan priode yang sama di tahun 2022 dengan pertumbuhan ekonomi  berada diangka 4,31 persen. 

Deputi Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bengkulu, Dhita Aditya Nugraha memaparkan, perlambatan pertumbuhan ekonomi ini disebabkan beberapa faktor seperti respons pelaku usaha yang wait and see, konsumsi rumah tangga yang tertahan, dan penurunan ekspor komoditas utama menjadi penyebab utama perlambatan ini. 

Perlambatan pertumbuhan ekonomi ini juga terlihat di sektor potensial masyarakat seperti pertanian, pengolahan, transportasi, pergudangan, dan perdagangan karena berbagai faktor eksternal yang memicu perlambatan. 

"Walaupun demikian, sektor konsumsi pemerintah, LNPRT (Lembaga Non Profit Rumah Tangga), dan eksternal masih mendorong pertumbuhan ekonomi," ungkap Dhita. 

Lebih lanjut, walaupun di penghujung tahun 2023 ini mengalami perlambatan, ditahun 2024 mendatang akselerasi pertumbuhan ekonomi di Provinsi Bengkulu diperkirakan meningkat karena adanya momentum pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu). Momentum ini juga diprediksi akan mendorong peningkatan konsumsi rumah tangga dan konsumsi pemerintah.

Selain itu, sektor utama seperti pertanian, kehutanan, perikanan, dan perdagangan juga diperkirakan tumbuh akseleratif yang didorong oleh peningkatan harga komoditas sawit, hasil replanting kelapa sawit, dan prospek tingginya produksi pertanian nasional. 

"Namun faktor wait and see dari para investor juga diprakirakan masih menjadi faktor penahan pertumbuhan ekonomi tahun 2024 mendatang, dan fenomena El Nino juga masih menjadi potensi perlambatan bagi pertumbuhan sektor pertanian," sampai Dhita. 

BACA JUGA:Pemprov Bentuk Tim Percepatan Realisasi Anggaran

Ia menyebut, beberapa langkah kebijakan dapat dilakukan untuk mencegah perlambatan pertumbuhan diantaranya optimalisasi belanja daerah, koordinasi kebijakan antara pemerintah pusat, daerah, dan mitra strategis, serta peningkatan reformasi struktural untuk meningkatkan daya saing ekonomi daerah. 

"Kita bersinergi bersama pemerintah daerah dengan berbagai program dan langkah strategis. Semoga langkah-langkah ini membawa manfaat bagi Provinsi Bengkulu ke depan," demikian Dhita. (gju) 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan