Program Kuliah Gratis, Biaya Kuliah 52 Pelajar Ditanggung Pemkab Lebong
Kabid Pendidikan Dinas Dikbud Lebong, Habibi, S.Pd menjelaskan hingga tahun 2024 tercatat ada 52 pelajar Kabupaten Lebong yang mendapatkan beasiswa program kuliah gratis. --EKO/RK
Radarkoran.com - Hingga tahun 2024, Pemkab Lebong masih membiayai kuliah gratis bagi 52 putra putri terbaiknya di berbagai Universitas di Indonesia.
Biaya kuliah gratis tersebut bersumber dari APBD Lebong lewat program beasiswa yang disiapkan Pemkab Lebong setiap tahunnya. Di tahun 2024 ini, anggaran yang disiapkan untuk membeyar biaya kuliah 52 pelajar Kabupaten Lebong itu disiapkan sebesar Rp 1,5 Miliar.
Kabid Pendidikan Dinas Dikbud Lebong, Habibi, S.Pd menjelaskan
52 pelajar Kabupaten Lebong yang mendapatkan program beasiswa kuliah gratis tersebut tersebar di beberapa Universitas di Indonesia. Seperti
UGM, UMP, ITB, IPB, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, UNIB, Unsri, IAIN Curup hingga STTD Kementerian Perhubungan.
BACA JUGA:5 ASN Perempuan di Lebong Layangkan Gugat Cerai, 4 Diantaranya Resmi Menjanda
"Jadi mereka tersebar di beberapa universitas yang sebelumnya sudah dilakukan MoU atau PKS dengan Pemkab Lebong, " sampai Habibi.
Lewat program beasiswa kuliah gratis itu, seluruh biaya kuliah mulai saat masuk hingga mereka wisuda seluruhnya ditanggung oleh Pemkab Lebong.
Namun setiap penerima program kuliah gratis harus tetap memperhatikan kontrak waktu untuk mereka bisa menyelesaikan program pendidikannya.
Dicontohkannya seperti mereka yang kuliah di Fakultas Hukum UNIB, batas beasiswa yang diberikan hanya sebatas 8 semester. Artinya jika dalam waktu itu mereka belum tamat, maka biaya selanjutnya dikeluarkan secara mandiri.
"Setiap Universitas kontraknya berbeda-beda. Tergantung dengan hasil skoring yang sebelumnya sudah dilakukan, " tambahnya.
Sementara itu, lanjut Habibi, di tahun ini program beasiswa kuliah gratis akan mereka fokuskan untuk Sekolah Tinggi Transportasi Darat atau STTD.
Alasannya karena di tahun sebelumnya sudah dilakukan penerimaan beasiswa kuliah gratis secara besar-besaran. Sehingga anggaran yang ada saat ini tinggal untuk membayarkan biaya kuliah penerima program ini.
"Ditahun ini ada pelajar kita di STTD yang diwisuda. Artinya kita tidak lagi membayarkan biaya kuliahnya. Jadi tahun ini kan difokuskan untuk STTD. Jika pun nanti ada anggaran lebih, fokusnya ke program kedokteran, " tambah Habibi.