Kasus Ibu dan Bayi Tewas di Talang Tige, Polisi: Usai Bunuh Anaknya, Lalu Ibunya Bunuh Diri

PENYELIDIKAN : Kasat Reskrim Polres Kepahiang, AKP. Sujud Alif Yulamlam, S.IK mengungkapkan, hasil penyelidikan kasus ibu dan bayi meninggal dunia di Talang Tige merupakan aksi bunuh diri karena belum ditemukan keterlibatan pihak lain.--EPRAN/RK

Radarkoran.com - Setelah melaksanakan serangkaian penyelidikan terhadap kasus ibu dan bayi yang tewas mengenaskan di Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu, tepatnya di Desa Talang Tige Kecamatan Muara Kemumu. Akhirnya pada Selasa 23 Juli 2024, Polres Kepahiang Polda Bengkulu menyampaikan keterangan terkait simpang siur informasi yang beredar selama ini. 

Apakah benar bunuh diri? Atau ada keterlibatan pihak lain, sehingga ibu dan bayi tersebut ditemukan tewas mengenaskan. Diungkapkan Polres Kepahiang, kasus yang menggegerkan sekaligus memilukan ini murni bunuh diri. Kok bisa? Berikut penjelasannya.  

Lia Ratna Sari (33) dan bayinya MJ yang baru berusia 3 bulan ditemukan tewas pada Kamis 11 Juli 2024 lalu. Lia Ratna Sari ditemukan di dapur rumah mereka dengan mengalami sejumlah luka. Di antaranya luka sayat di dekat nadi tangan sebelah kiri, tangan sebelah kanan, 1 luka tusuk di perut, 1 luka sayat sebelah kaki kiri. Sementara itu bayi MJ ditemukan meninggal dunia di dalam kamar mereka dengan tubuh sudah terpotong menjadi dua bagian, lantaran terkena bacok Senjata Tajam (Sajam). 

Diwawancara wartawan Radarkoran.com, Selasa 23 Juli 2024, Kapolres Kepahiang Polda Bengkulu, AKBP. Eko Munarianto, S.IK melalui Kasat Reskrim Polres Kepahiang, AKP. Sujud Alif Yulamlam, S.IK menjelaskan, sejak kejadian terjadi pihaknya sudah melakukan serangkaian penyelidikan dan dibantu juga oleh pihak Polda Bengkulu. Total ada belasan saksi yang dimintai keterangan, untuk mengungkap penyebab kematian ibu dan bayi di Desa Talang Tige Kecamatan Muara Kemumu.

BACA JUGA:Kasus Ibu dan Bayi Tewas, Polres Kepahiang: Korban Depresi Usai Melahirkan Bayinya

Dari hasil penyelidikan yang dilakukan, disimpulkan bahwa kasus ibu dan bayi yang ditemukan tewas ini merupakan aksi bunuh diri. Kesimpulan tersebut didukung dengan belum ditemukannya keterlibatan pihak lain dalam peristiwa ini. 

"Belasan saksi sudah kami minta keterangan di antaranya suami korban (Andi, red). perangkat Desa Talang Tige, masyarakat Desa Talang Tige, saksi yang sering berkomunikasi dengan korban, dan sejumlah saksi lainnya. Dari situlah kami simpulkan bahwa kasus di Desa Talang Tige ini (Ibu dan Byi tewas, red) merupakan bunuh diri. Dalam kasus ini, kami belum menemukan keterlibatan pihak lain," jelas Kasat Sujud.

Lebih lanjut diungkapkan Kasat Sujud, dasi hasil visum yang dilakukan RSUD Kepahiang terhadap almarhumah Lia. Tidak ditemukan ada luka memar, hanya sejumlah luka seperti luka sayat di dekat nadi tangan sebelah kiri, tangan sebelah kanan, 1 luka tusuk di perut, 1 luka sayat sebelah kaki kiri. Sedangkan untuk korban bayi MJ, dari visum RSUD Kepahiang dinyatakan mengalami luka bacok. 

"Hasil visum RSUD Kepahiang juga menujukkan di tubuh korban (Lia, red) tidak ditemukan luka memar, hanya mengalami sejumlah luka. Yakni luka sayat di dekat nadi tangan sebelah kiri dan tangan sebelah kanan, serta sejumlah luka-luka di bagian tubuhnya yang lain," papar kasat Sujud. 

Dalam proses serangkaian penyelidikan yang dilakukan, sejumlah fakta baru juga terungkap seperti isi WhatsApp almarhumah Lia kepada suaminya Andi. Kemudian diketahui ada perubahan sikap yang dialami almarhumah Lia sejak kelahiran bayinya MJ, dan sejumlah fakta lainnya termasuk Barang Bukti (BB) yang ditemukan. 

"Dari hasil olah TKP dan hasil keterangan para saksi, sehingga kami menyimpulkan bahwa bayi MJ meninggal dunia oleh ibunya. Kemudian ibunya (Lia, red) 

meninggal dunia karena bunuh diri. Dengan kata lain, usai bunuh anaknya, lalu ibunya bunuh diri," demikian Kasat Sujud. 

Sekadar mengulas, Lia Ratna Sari dan bayinya MJ ditemukan tewas pada Kamis siang 11 Juli 2024. Ibu dan bayi ini dimakamkan di Muara Kati Lubuk Linggau Provinsi Sumatera Selatan. Pihak kepolisian sudah melakukan olah TKP hingga 2 kali, dengan beberapa alat bukti yang berhasil diamankan seperti Hp milik korban dan Sajam jenis pisau yang masih dalam kondisi penuh dengan darah. Olah TKP dibantu langsung Inafis Polda Bengkulu.

BACA JUGA:Kasus Ibu dan Bayi Tewas di Kepahiang, Ada Riwayat Panggilan Telpon ke Palembang

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan