Rembuk Stunting Desa Tangsi Duren Targetkan Zero Stunting

TARGETKAN : Kegiatan rembuk stunting di Desa Tangsi Duren Kecamatan Kabawetan menergetkan zero stunting.--IYUS/RK

Radarkoran.com - Sebagai bentuk komitmen menekan angka stunting, Desa Tangsi Duren Kecamatan Kabawetan Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu, menggelar rembuk stunting pada Juma't 26 Juli 2024. Sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting dan wajib menjadi kegiatan Prioritas di Tahun 2024 yang dianggarkan dari Dana Desa (DD).

Kegiatan ini dihadiri oleh Camat Kabawetan, Kepala Desa, Babinsa, Bhabimkabtibmas Polsek Kabawetan, Pendamping Kecamatan, Perangkat Desa, BPD dan pemangku kepentingan lainnya seperti TPPKK, Bidan Desa, KPM, Kader Posyandu dan Pendamping Desa, serta Ibu Hamil.

Kepala Desa (Kades) Tangsi Duren, Komari menyampaikan bahwa, rembuk stunting bersifat terpusat dan diinstruksikan langsung dari pemerintah pusat dan berjenjang hingga ke desa. 

"Permasalahan stunting menjadi prioritas pemerintah desa dan masyarakat, dikarenakan masalah ini memengaruhi kualitas SDM yakni terhambatnya tumbuh kembang anak. Oleh sebab itu, program ini harus dilaksanakan secara konvergen atau terpusat, terpadu, terkoordinasi oleh berbagai lintas sektor," kata Kades Tangsi Duren kepada Radarkoran.

Langkah ini diambil oleh Pemerintah Desa Tangsi Duren dengan harapan dapat membangun kapasitas dan komitmen unsur pemerintah desa dalam merencanakan, mengimplementasikan, memantau, dan mengevaluasi guna mengurangi angka gagal tumbuh kembang anak.

BACA JUGA:SMA Negeri 2 Kepahiang Dukung Gerakan Sekolah Sehat 2024

"Dalam penyelenggaraan rembuk stunting di desa di Tangsi Duren sekitar 60 persen lebih partisipannya adalah perempuan. Partisipasi aktif kelompok perempuan muncul usulan, terkait pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), konseling gizi terpadu, penyediaan sanitasi dan air bersih, perlindungan sosial, dan makanan tambahan untuk pencegahan Stunting," ucapnya.

Kepala Desa Tangsi Duren Komari menambahkan, mari bersama-sama untuk mencegah stunting dan mengupayakan tindakan preventif mulai dari kehamilan hingga yang ditentukan.

"Diharapkan dengan kerja sama maupun peran aktif setiap unsur pemerintah, dari kecamatan hingga pemerintah desa masyarakat, dapat meminimalisir adanya balita stunting yang berujung zero stunting di Desa Tangsi Duren," pungkasnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan