Ssst Ada Meriam Peninggalan Zaman Belanda di Desa Taba Padang Kepahiang
MERIAM : Kades Taba Padang Yoyon menampakan Meriam peninggalan perang zaman penjajah. --SUHAI/RK
Radarkoran.com - Masyarakat Desa Taba Padang, Kecamatan Seberang Musi, Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu patut berbangga karena memiliki benda bersejarah peninggalan zaman Belanda.
Benda bersejarah itu berupa meriam perang. Selain itu ada juga guci peninggalan penjajah zaman Belanda. Benda bersejarah ini masih tersimpan rapi di desa tersebut.
Kades Taba Padang, Yoyon, menatakan bahwa benda bersejarah ini akan dijadikan bukti sejarah perjuangan dalam merebut kemerdekaan yang dilakukan oleh pahlawan nasional, Mayor Jenderal TNI (Tit.) (Purn.) dr. Adnan Kapau Gani, atau lebih dikenal sebagai A.K. Gani.
"Kami menemukan meriam zaman perang dan akan kita jadikan bukti sejarah peperangan merebut kemerdekaan yang dilakukan pahlawan A.K Gani dulu. Dan akan kita paang di patung beliau," jelas Yoyon dengan penuh semangat.
BACA JUGA:Pemborosan, Lampu PJU Dibiarkan Hidup Siang Hari di Kelurahan Dusun Kepahiang
Sejarah Desa Taba Padang ini memang memiliki catatan bersejarah sebagai tempat markas militer tentara Belanda pada masa penjajahan dulu. Lokasinya terletak di lapangan sepak bola Rajo Mudo atau stadion mini Desa Taba Padang. Pada tahun 1949, markas militer tersebut dibom oleh tentara Jepang.
"Pada zaman penjajahan Beanda, tepatnya di lapangan bola kaki Rajo Mudo atau stadion mini Desa Taba Padang, merupakan markas militer tentara penjajah Belanda dan dibom sama tentara Jepang pada tahun 49," ujar Yoyon, Rabu 7 Agustus 2024.
Pahlawan nasional A.K. Gani terkenal karena perjuangannya dalam merebut kemerdekaan Indonesia di Kabupaten Kepahiang, khususnya di Desa Taba Padang, Kecamatan Seberang Musi.
Upaya heroiknya masih dikenang oleh masyarakat setempat, yang senantiasa menjaga kenangan tersebut agar tidak dilupakan.
Sebagai bentuk penghormatan, sebuah tugu yang menggambarkan sosok A.K. Gani sedang memacu kuda telah dibangun di tengah-tengah Desa Taba Padang.
BACA JUGA:Pengendara Kesal Jembatan Taba Padang Rusak Parah
Hal ini dilakukan agar generasi muda di desa tersebut tetap terhubung dengan sejarah perjuangan yang telah dilakukan oleh pahlawan tersebut.
Diharapkan, benda bersejarah berupa meriam perang dan guci peninggalan penjajah ini dapat menjadi tambahan bukti visual yang memperkaya pemahaman sejarah bagi masyarakat setempat.