Adik Diduga Tega Habisi Nyawa Kakak Kandung, Motifnya Sakit Hati
TEGA : Adik tega habisi nyawa kakak kandung hanya gara-gara sakit hati. --FOTO/DOK
Radarkoran.com - Kasus menghabisi nyawa seseorang secara tragis akhirnya terungkap oleh pihak kepolisian. Yakni seorang adik diduga tega menghabisi nyawa kakak kandungnya sendiri di sebuah kontrakan. Kejadian ini terjadi di Surabaya Provinsi Jawa Timur.
Menariknya, adik kandung yang menjadi terduga pelaku perbuatan keji terhadap kakak kandungnya sendiri itu, terlihat tanpa ada penyelasan. Belakangan diketahui, motif pembunuhan yang dilakukan adik kandung terhadap sang kakak tersebut ditenggarai sakit hati.
Sekarang terduga pelaku PR (25) yang merupakan adik kandung korban sudah ditahan pihak kepolisian untuk mempertanggungjawabkan perbuatan yang dilakukan. Awalnya, kasus adik tega menghabisi nyawa kakak kandung belum tercium oleh pihak kepolisian. Karena pada cerita awal, terduga pelaku PR yang merupakan adik kandung melakukan rekayasa atas kasus pembunuhan tersebut.
Awalnya PR mengungkapkan jika kematian sang kakak karena mengakhiri hidup dengan melilitkan kabel di lehernya sendiri. Namun usaha PR mengarang cerita atau membuat rekayasa tidak bertahan lama, karena akhirnya terbongkar oleh pihak kepolisian.
BACA JUGA:Cara Melacak HP yang Hilang Meski dalam Keadaan Mati
Karena pihak kepolisian menemukan kejanggalan, lantaran hasil tim forensik menemukan bukti-bukti yang mengarah pada adanya tindak kekerasan sebelum kematian korban.
Apa Kejanggalannya, dokter forensik menemukan adanya pendarahan di kepala korban dan lebam di bibirnya. Dengan itupula menunjukkan jika kematian kakak kandung tersebut bukanlah akibat bunuh diri. Setelah serangkaian penyelidikan yang dilakukan pihak kepolisian akhirnya, PR ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus adik tega habisi nyawa kakak kandung.
Diketahui, ketika itu korban (Sang kakak, red) mulai tinggal serumah bersama PR (adiknya, red). Selain sang kakak ada juga, ibu mereka, serta adik laki-laki yang tinggal persama PR terduga pelaku.
Sang kakak, ibu dan adik laki -laki mereka, tinggal di rumah PR terduga pelaku kisaran 4 bulan lalu. Dengan ibunya, kakak dan adik laki - lakinya yang tinggal serumah sehingga PR terduga pelaku merasa menjadi tumpuan hidup bagi seluruh anggota keluarganya.
Dengan tinggal serumah hingga akhirnya antara PR dan kakak kandungnya sering terjadi keributan. Keributan antara Pr dan kakak kandungnya, bukan hanya masalah ekonomi, tapi juga menyasar ke masalah pribadi. Puncak dari perselisihan terjadi ketika adik kandung mereka yang lain mengalami kesulitan finansial setelah terlilit hutang di tempat kerjanya.
BACA JUGA:Naik Lagi, Ini Harga Terbaru Pertamax di Wilayah Bengkulu
Dalam sebuah pertengkaran hebat, korban mengarahkan pisau ke arah PR. Dalam kondisi tertekan dan refleks, PR mengambil pisau tersebut dan menyerang korban hingga tewas. Saat korban tewas, PR mencoba mengelabui polisi dengan membuat rekayasa seolah-olah korban bunuh diri hingga akhirnya terungkap oleh pihak kepolisian. (and)