Generasi Gadget, Menjelajahi Dunia Digital Anak Zaman Now

Radarkoran.com - Pernahkah kita mengamati anak-anak di sekitar? di taman, di warung, kafe bahkan di rumah, mereka asyik dengan gadget masing-masing.

"Ya, generasi muda saat ini memang dikenal sebagai "generasi gadget". Smartphone, tablet, dan laptop seolah menjadi belenggu yang tak bisa dilepaskan, " kata Guru Teknik Jaringan Komputer dan Telekomunikasi SMKN 1 Kepahiang Roni Yulianto, S.Pd M.Kom kepada Radarkoran.com 13 Agustus 2024

Tapi, apakah kecintaan mereka pada gadget ini termasuk normal? Dan, apa dampaknya bagi kehidupan mereka?

Menurut Roni, menjelajahi dunia digital bagi anak zaman now, gadget bukan sekadar alat komunikasi. Gadget juga jendela menuju dunia digital yang penuh warna dan tak terbatas.

"Di sana, mereka bisa bermain game seru, menonton video lucu, berinteraksi dengan teman-teman, bahkan belajar hal-hal baru," ucapnya.

BACA JUGA:Perbedaan Kategori Smartphone, Berikut Cara Memilih Berdasarkan Spesifikasi

Lebih lanjut, gadget membuka akses informasi dan hiburan yang tak pernah terbayangkan sebelumnya. Namun, di balik kecanggihannya, gadget juga memiliki sisi gelap. 

"Penggunaan gadget yang berlebihan dapat menyebabkan kecanduan, yang berakibat pada berbagai dampak negatif, seperti kurang interaksi sosial," ujarnya

Masih menurut dia, anak-anak yang kecanduan gadget cenderung menghabiskan lebih banyak waktu dengan gadget dari pada bersosialisasi dengan orang lain dan sebayanya.

Selanjutnya akan berakibat gangguan kesehatan. Paparan layar gadget yang berlebihan dapat mengganggu kesehatan mata, pola tidur, dan bahkan postur tubuh.

Penurunan prestasi belajar, kecanduan gadget dapat membuat anak-anak sulit fokus belajar dan menurunkan prestasi mereka di sekolah dan ditambah tidak lagi peduli dengan lingkungan sekitar masa bodoh.

BACA JUGA:Poco Banting Harga 6 Smartphone, Berikut Daftarnya

Masalah mental, penggunaan gadget yang tidak terkontrol dapat memicu kecemasan, depresi, dan bahkan cyberbullying.

"Memang, gadget memiliki banyak manfaat. Tapi, bukan berarti kita harus terbelenggu di dalamnya. Penting untuk menemukan keseimbangan antara dunia digital dan dunia nyata," ucap Roni.