Terlupakan 7 Dekade, Hotel Mewah Mangkrak di Tengah Hutan Belantara
Gávea Tourist Hotel--Tangkapan layar
Radarkoran.com - Sebuah bangunan megah berbentuk gedung sangat mencolok di tengah hutan Tijuca, Rio de Janeiro, Brazil. Bangunan itu merupakan hotel yang sudah mangkrak selama 7 dekade.
Melansir Express, bangunan itu bernama Gávea Tourist Hotel. Hotel itu sebenarnya ditargetkan beroperasi pada 1950-an tapi terus mangkrak meski sudah berkali-kali hendak diselamatkan.
Di tahun tersebut, perusahaan yang menangani pembangunannya bangkrut karena masalah spekulasi real estate. Proyek hotel tersebut sempat dialihkan ke perusahaan Amerika, tetapi pada 1977 perusahaan tersebut juga tidak dapat menyelesaikan pembangunannya dan bangkrut.
Hutan Tijuca yang menjadi lokasi hutan tersebut merupakan hutan kota terbesar di pegunungan kota Rio de Janeiro. Hutan kota ini termasuk cagar alam dengan luas 39 km persegi.
Dilihat dari foto yang beredar, tidak ada bangunan tinggi yang terlihat di antara pepohonan di hutan tersebut, kecuali hotel mangkrak ini. Gávea Tourist Hotel bisa menyembul di antara pohon-pohon yang lebat karena ketinggiannya. Hotel tersebut memiliki 16 lantai dengan luas lahan 30 ribu meter persegi. Di dalamnya seharusnya memiliki 440 kamar yang bisa disewakan.
BACA JUGA:Merayakan Tahun Baru Menurut Ustaz Abdul Somad, Boleh Asal...
Sayangnya, pembangunannya tidak selesai, bahkan hotel ini belum pernah resmi digunakan sebagai tempat penginapan.
Pada tahun 2011, pemerintahan sempat ingin mengambil alih wilayah tersebut dan berencana membuka kembali tempat tersebut dengan nama baru.
"Pada tahun 2011, ketika kami mengambil alih, kami menemukan hambatan tentang pembangunan (ulang) bangunan yang ditinggalkan ini. Kami menemukan orang-orang tinggal di sini dan beberapa bangkai mobil," kata Marcos Cumagai, anggota dewan administrator baru Gávea Residence and Corporations kepada G1, seperti yang dikutip pada Sabtu 28 Desember 2024.
Ia tidak menjelaskan orang-orang yang tinggal di bangunan tersebut siapa atau bagaimana mereka hidup di sana. Namun, ia menambahkan ada pula wisatawan yang terlihat mengunjungi hotel ini untuk menikmati pemandangan.
Melihat banyaknya orang yang mendatangi hotel mangkrak ini, pemerintah pun menutup akses utama ke bangunan.
"Kami menutup kawasan tersebut. Tetapi, wisatawan dan anak muda pengagum alam menyerbu tempat tersebut pada akhir pekan," ungkapnya.
Beberapa dari wisatawan terlihat berfoto di depan gedung. Ada pula yang sampai nekat memasuki hotel yang terbengkalai. Padahal di dalam sana tidak ada lift. Mereka harus melewati 270 anak tangga untuk dapat sampai ke lantai teratas.
Meskipun tidak pernah selesai dibangun, beberapa ruangan pernah digunakan untuk pesta besar Malam Tahun Baru pada 1965. Di dalamnya juga sempat ada klub malam bernama Sky Terrace yang beroperasi.