70 Anak di Rejang Lebong jadi Korban Kekerasan Sepanjang Tahun 2024

Radarkoran.com - Data Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3APPKB) Rejang Lebong terjadi 70 kasus kekerasan anak yang terjadi sepanjang tahun 2024 lalu. Rinciannya kekerasan seksual 37 kasus, kekerasan fisik 32 kasus dan 1 kasus penelantaran anak.

Kepala DP3APPKB Rejang Lebong, Sutan Alim melalui Kepala Bidang Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA), Titin Verayensi menjelaskan anak yang menjadi korban kekerasan mayoritas berjenis kelamin laki-laki dengan 51 kasus. Sementara 19 kasus lainnya menimpa anak perempuan.

"Kami terus berupaya melakukan berbagai langkah pencegahan dan pendampingan bagi korban. Sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat juga terus kami lakukan agar kasus serupa dapat ditekan," sampainya.

Jumlah kasus kekerasan anak tersebut merupakan mereka yang melapor ke DP3APPKB, sementara kasus di lapangan yang tidak melapor tentu lebih banyak.

Pihaknya mengajak masyarakat untuk lebih peduli terhadap perlindungan anak dan segera melaporkan jika menemukan indikasi kekerasan. Sinergi antara pemerintah, aparat penegak hukum, serta masyarakat menjadi kunci dalam menekan angka kekerasan terhadap anak di daerah tersebut.

BACA JUGA:Pengguna 61 Unit Tornas di Sekretariat Daerah Tidak Lagi Diketahui

"Jangan sungkan untuk melapor ke kami kalau ada anak atau keluarga yang alami kekerasan," tutur Titin.

Adapun terkait upaya pencegahan dan perlindungan, sebut Titin, dalam menghadapi tingginya angka kekerasan terhadap anak, DP3APPKB Rejang Lebong telah melakukan berbagai langkah strategis, seperti memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang bahaya kekerasan terhadap anak serta langkah-langkah pencegahannya. Kemudian menyediakan layanan pendampingan hukum dan psikologis bagi anak-anak yang menjadi korban kekerasan.

"Lalu meningkatkan koordinasi dengan kepolisian dan lembaga terkait untuk menangani kasus kekerasan dengan cepat dan tegas, " singkatnya.