Mandi Keramas Sebelum Ramadan dalam Ajaran Islam, Begini Penjelasannya!

Mandi Keramas--ILUSTRASI
Radarkoran.com - Menjelang bulan suci Ramadan, banyak masyarakat muslim di Indonesia menjalankan budaya tradisi padusan, yaitu mandi di kolam, sungai, atau pemandian umum pada bulan Syaban (ruwah).
Tradisi ini dilakukan dengan tujuan menyucikan diri sebelum memasuki Ramadan. Namun, muncul pertanyaan, mandi keramas sebelum Ramadan apakah wajib?
Namun, dalam ajaran Islam, mandi besar atau mandi janabah masuk dalam kategori thaharah (bersuci) dan memiliki aturan tersendiri yang berkaitan dengan ibadah tertentu.
Lantas, bagaimanakah hukum mandi keramas sebelum Ramadan yang banyak dipraktikkan oleh umat Islam? Berikut ini penjelasan lengkapnya!
Mandi Keramas Sebelum Ramadan Apakah Wajib?
Dalam buku Risalah Shaum tulisan Wawan Shofwan Sholehuddin disebutkan bahwa sebagian muslim memiliki kebiasaan mandi junub sebelum masuknya Ramadan.
Namun, tidak ada dalil khusus dalam Islam yang mensyariatkan mandi wajib atau keramas secara khusus saat menyambut bulan suci ini.
Praktik ini justru disebut sebagai pengaruh dari agama lain, terutama Hindu di India, di mana mereka mandi di Sungai Gangga sebelum melakukan ritual puasa (upawasa).
Dikutip dari buku 33 Pertanyaan Populer Seputar Puasa Ramadan tulisan Ahmad Muhaisin B Syarbaini, mandi junub dalam Islam diwajibkan bagi mereka yang dalam keadaan hadas besar, seperti setelah berhubungan suami istri atau mimpi basah.
Jika seseorang mengalami junub sebelum waktu subuh di bulan Ramadan, puasanya tetap sah asalkan ia mandi sebelum melaksanakan salat subuh. Hal ini sesuai dengan hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Tirmidzi:
BACA JUGA:Kenapa Salat Jenazah Tidak Ada Rukuk dan Sujud? Ini Penjelasannya
Artinya: "Nabi SAW memasuki waktu subuh, sementara beliau dalam keadaan junub karena berhubungan dengan istrinya. Kemudian beliau mandi dan berpuasa." (HR Bukhari & Tirmidzi)
Imam At-Tirmidzi juga menjelaskan bahwa hadis ini menjadi pegangan mayoritas ulama dari kalangan sahabat Nabi serta imam besar seperti Imam Sufyan, Imam Syafi'i, Imam Ahmad, dan Imam Ishaq.