Radarkoran.com - BPBD Kabupaten Lebong mengimbau kepada warga yang berada di wilayah 9 kecamatan Kabupaten Lebong untuk waspada terhadap potensi bencana alam yang bisa terjadi sewaktu-waktu.
Bencana alam yang dimaksud seperti bencana banjir maupun tanah longsor mengingat dalam beberapa hari terakhir intensitas curah hujan di Kabupaten Lebong cukup tinggi.
Kepala BPBD Lebong, Tantomi, SP, mengimbau agar masyarakat, khususnya yang tinggal di dekat sungai, selalu waspada terhadap kemungkinan banjir yang bisa terjadi sewaktu-waktu.
"Kami mengimbau masyarakat yang tinggal dekat sungai untuk berhati-hati. Banjir bisa datang kapan saja mengingat curah hujan saat ini sangat tinggi," ujar Tantomi.
BACA JUGA:Resiliensi Bencana Memerlukan Strategi dan Manajemen Kerja, Kerja Majelis Ini Tidak Kaleng-kaleng
Dari pemetaan yang mereka lakukan, terdapat 9 kecamatan di Kabupaten Lebong yang masuk dalam daerah rawan bencana.
Adapun kecamatan yang teridentifikasi sebagai zona merah bencana longsor dan pohon tumbang di antaranya adalah Kecamatan Rimbo Pengadang, Lebong Selatan, Topos, dan Bingin Kuning. Sementara itu, lima kecamatan lainnya, seperti Uram Jaya, Amen, Lebong Sakti, dan Topos, masuk dalam wilayah rawan banjir.
"Dari sembilan kecamatan yang rawan, empat di antaranya berada di zona merah longsor, sementara lima lainnya rawan banjir," jelas Tantomi.
Selain melakukan pemetaan, BPBD Lebong juga telah menyusun program penanggulangan bencana untuk meminimalisasi dampak banjir dan longsor. Program tersebut mencakup rencana pembangunan tanggul penahan banjir dan pemasangan pelapis tebing di area rawan longsor.
Maka dari itu, memasuki musim penghujan ini, diharapkan masyarakat tetap waspada dan siap siaga dalam menghadapi kemungkinan bencana yang disebabkan oleh cuaca ekstrem yang saat ini berlangsung.
"Program penanggulangan bencana ini sudah kami susun untuk mengurangi risiko bencana di Kabupaten Lebong," singkatnya.