Gunakan Tali Setrika, Warga Bengkulu Gantung Diri di Lubuklinggau, Ini Identitasnya

Rabu 25 Sep 2024 - 18:33 WIB
Reporter : Epran Antoni
Editor : Candra Hadinata

Radarkoran.com - Bekerja di Lubuklinggu Provinsi Sumatera Selatan, warga Kota Bengkulu Provinsi Bengkulu mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri menggunakan tali setrika. 

Warga Bengkulu ini gantung diri menggunakan tali setrika dan ditemukan pada Rabu 25 September 2024 sekira pukul 03.00 WIB. Warga ini ditemukan di samping tangga Toko Mg Store di Jalan Yos Sudarso Lubuklinggau. 

Informasi terhimpun, warga Bengkulu gantung diri menggunakan tali setrika tersebut atas nama Ota Zulianto (29), yang beralamat di Kelurahan Kandang Kecamatan Kampung Melayu Kota Bengkulu. Korban ditemukan oleh istrinya dan saudara iparnya.

Korban ditemukan dengan kondisi leher terlilit tali setrika yang ujung atasnya diikatkan pada besi dekat tangga. Dugaan sementara ini, korban gantung diri menggunakan tali setrika dipicu masalah keluarga. 

Kapolres Lubuklinggau, AKBP. Bobby Kusumawardana melalui Kasat Reskrim, AKP. Hendrawan membenarkan ada warga Bengkulu mengakhiri hidup dengan cara gantung diri menggunakan tali setrika di Lubuklinggau. 

Dikatakan Kasat Reskrim Hendrawan, pihaknya yang mendapatkan laporan tersebut langsung menerjunkan tim ke lokasi. Dari keterangan sejumlah saksi, berawal pada pukul 02.00 WIB dini hari, kakak ipar korban mendapatkan telepon dari pemilik Mg Store bahwa handphone korban tidak aktif. 

BACA JUGA:4 Bulan Istrinya Meninggal, Laki-laki Ini Menyusul dengan Cara Gantung Diri

Selanjutnya, kakak ipar korban langsung mendatangi Mg Store, di mana tempat korban bekerja dan kemungkinan tertidur di toko tersebut sendirian.

"Setelah kakak ipar dan istri korban sampai ke toko dan memanggil-manggil korban, tetap tidak ada jawaban. Mereka memaksa masuk dengan cara naik ke lantai 2 lewat toko sebelah, lalu merusak pintu MG Store agar bisa masuk," kata Kasat Reskrim Hendrawan.

Saat kakak ipar dan istri korban masuk, korban ditemukan sudah tewas dengan leher tergantung di tali setrika di bawah tangga toko. "Saksi menjelaskan bahwa komunikasi terakhir korban dengan istrinya, korban bilang kamera canon yang tertinggal di motor sudah diletakkan di dalam lemari toko, setelah itu langsung tidak ada kontak atau komunikasi lagi, " lanjut Kasat Reskrim Hendrawan.

Sementara itu, menurut istri korban kepada pihak kepolisian, antara dia dan korban memang ada masalah keluarga. Namun istri korban belum bisa cerita lebih detail mengenai masalah keluarga yang dimaksudkan.

"Istri korban tidak menyangka suaminya sampai berbuat nekat seperti itu. Dari pemeriksaan luar Medis Rumah Sakit Siloam tidak menemukan adanya luka benda tumpul, maupun benda tajam, atau tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Kemudian, juga tidak ditemukan barang-barang yang hilang," pungkas Kasat Reskrim Hendrawan.

Kategori :