Radarkoran.com- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kepahiang Provinsi Bengkulu masih berjuang mendapat hibah anggaran Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sebesar Rp 29,9 miliar. Pemberkasan serta persiapan, seluruhnya sudah selesai. Kini, tinggal menunggu hibah dari BNPB tersebut terealisasi.
BPBD Kepahiang tetap berharap hibah bisa direalisasikan sehingga bisa melaksanakan sejumlah pembangunan infrastruktur di daerah ini, khususnya untuk penanganan pascabencana longsor.
Kepala BPBD Kepahiang, Hendra, ST menerangkan, sekarang pihaknya masih terus berjuang untuk mendapatkan hibah dari BNPB sebesar Rp 29,9 miliar. Pihaknya berharap hibah dari BNPB nantinya bisa terwujud dan bisa diberikan untuk Pemkab Kepahiang. Terlebih seluruh persiapan dan pemberkasannya sudah dilakuka.
"Kami terus berjuang dan harapan kita supaya hibah tersebut bisa direalisasikan. Sehingga rencana pembangunan di Kabupaten Kepahiang bisa terwujud.Karena kalau hanya mengandalkan APBD Kepahiang saja untuk penanggulangan bencana, maka itu sulit dilakukan semua," papar Hendra, Senin 7 Oktober 2024.
Lebih lanjut disampaikan Hendra, pihaknya akan terus berjuang dengan harapan hibah bisa terwujud, tapi memang dalam hal ini BPBD bersifat menunggu kebijakan dari pemerintah pusat. Karena untuk pengalokasian dana hibah tersebut, sepenuhnya kebijakan dari pemerintah pusat.
BACA JUGA:BPBD Prediksi Musim Kemarau Hingga Awal November
"Kita terus berjuang dan tidak lupa berdoa. Kalau administrasi sudah selesai. Ya intinya sudah siap berkas, tinggal kebijakan pusat saja," sampai Hendra.
Berkaitan dengan adanya potensi perubahan besaran nominal dana hibah yang akan dikucurkan pemerintah pusat, dirinya mengaku belum mengetahuinya.
"Soal realisasinya berapa, kami belum tahu. Kami kan sifatnya hanya menunggu saja, setelah usulan atau administrasinya selesai," jelas Hendra.
Sekadar mengulas, wacananya realisasi dari hibah Rp 29,9 miliar jika nantinya diakomodir pemerintah pusat, akan digunakan untuk pembangunan seperti pelapis tebing. Kemudian untuk pembangunan pelat dueker, dan pembangunan jembatan. Pembangunannya tersebar di 6 titik dalam Kabupaten Kepahiang. Yakni di wilayah Kecamatan Kepahiang, di wilayah Kecamatan Seberang Musi, dan di wilayah Kecamatan Bermani Ilir.
Untuk Kecamatan Kepahiang berada di 4 titik berupa pembangunan pelapis tebing. Yakni di wilayah Desa Karang Endah, Desa Taba Tebelet, serta Desa Pelangkian dan di wilayah Sidodadi.
Selanjutnya di wilayah Kecamatan Seberang Musi berada di Desa Benuang Galing berupa pembangunan pelat dueker. Terakhir di Kecamatan Bermai Ilir berupa pembangunan jembatan di wilayah Desa Keban Agung.