Radarkoran.com - Diduga mengalami depresi masalah rumah tangga, seorang perempuan di Kabawetan Kepahiang Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu, membahayakan ibu kandungnya sendiri.
Sebut saja CP (22) wanita yang tinggal di wilayah Kecamatan Kabawetan ini juga telah membahayakan warga lainnya. Akibat perbuatannya yang dianggap membahayakan, dirinya pun mendapatkan penanganan dari Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Kepahiang.
Kepala Dinsos Kabupaten Kepahiang, Helmi Johan, M.Pd didampingi Kabid Rehsos, Razikin, SP melalui JF Ahli Muda, Abdul Pajri, SH menyampaikan bahwa PC diduga mengalami depresi terkait persoalan rumah tangga.
Kabar baiknya, dugaan depreasi yang dialami perempuan ini belum terlalu parah, karena diajak komunikasi atau berbincang masih nyambung. Tapi mungkin ada beban pikiran yang terlalu berat, sehingga cenderung tertutup.
"Kita mendapatkan laporan dari masyarakat, sehingga kita langsung turun dan berkunjung ke rumah yang bersangkutan. Dugaannya depresi, tetapi belum terlalu parah. Karena ketika diajak ngobrol, omongannya masih nyambung," sampai Pajri, Jum'at 18 Oktober 2024.
Dikatakan Pajri, perbuatan berbahaya yang dimaksud, perempuan di Kecamatan Kabawetan yang diduga depresi ini pernah menyeret ibu kandungnya yang sudah Lanjut Usia (Lansia) tanpa adanya penyebab. Selain itu perempuan yang diduga depresi ini juga pernah melempari orang yang melintas menggunakan batu dari depan rumahnya. "Perbuatannya memang sudah membehayakan orang lain, sehingga harus ditindaklanjuti," terang Pajri.
BACA JUGA:Patut Dihindari, 6 Makanan Ini Dapat Memicu Depresi
Sebagai langkah tindak lanjut yang dilakukan Dinsos Kabupaten Kepahiang, perempuan asal Kecamatan Kabawetan tersebut, sudah dilakukan pemeriksaan ke Poli Jiwa RSUD Kepahiang.
"Sudah kita tindak lanjuti dengan membawanya ke Poli Jiwa. Dari poli jiwa diberikan obat rutin dan rawat jalan. Mudah-mudahan dengan terapi obat yang diberikan, yang bersangkutan ini bisa sembuh seperti sedia kala, tidak lagi melakukan perbuatan yang membahayakan orang lain," harap Pajri.
Perempuan warga Kecamatan Kabawetan tersebut, selama ini hanya tinggal bertiga bersama adik dan orang tuanya yang sudah Lansia.
"Setiap harinya hanya di rumah saja, sementara sang adiknya pergi bekerja di Pasar Kepahiang. Ya hari-hari yang dilewatinya hanya tinggal di rumah saja bersama ibu kandungnya. Karena kondisi sepi, terkadang dia melakukan perbuatan yang membahayakan," papar Pajri.
Tidak dijelaskan secara gamblang, masalah keluarga seperti apa yang dimaksud, yang dihadapi perempuan ini.