KEPAHIANG RK - RSUD Kepahiang Provinsi Bengkulu tengah menunggu izin yang dikeluarkan Perhimpunan Nefrologi Indonesia (Pernefri) sebelum layanan hemodialisa atau layanan cuci darah dioperasikan oleh rumah sakit tersebut.
Direktur RSUD Kepahiang dr. Febi Nursanda menyebutkan bahwa, izin Pernefri sangat penting dan berperan melakukan visitasi untuk menilai kesiapan unit hemodialisa tersebut, serta mengeluarkan rekomendasi yang meliputi aspek ketenagaan, sarana hingga peralatan yang tersedia.
Tidak hanya itu, diterangkan Febi, dalam melaksanakan layanan cuci darah atau layanan HD, rumah sakit juga akan melakukan penandatangan kerja sama operasional dengan pihak ketiga. Ini dalam rangka melengkapi peralatan-peralatan hemodialis.
"Inilah penyebab layanan HD di RSUD Kepahiang belum beroperasi. Ya, tinggal menunggu izin dari Perneferi, baru layanan HD ini bisa dioperasikan. Rumah sakit kita juga akan kerja sama dengan pihak ketiga dalam rangka pemenuhan alat dan bahan habis pakai lainnya," jelas Febi, 23 Desember 2023.
BACA JUGA:Gara-gara ini, Layanan Hemodialisa di RSUD Kepahiang Terpaksa Batal
Sementara menunggu izin tersebut ke luar, diterangkan Febi, manajemen rumah sakit juga akan mempersiapkan pelatihan dialis bagi 1 dokter umum dan 3 perawat. Yakni tenaga kesehatan tersebut akan mengikuti pendidikan profesi. "Kita akan kirim 1 dokter umum dan 3 perawat mengikuti pendidikan profesi
dan pelatihan dialis. Hal ini perlu dalam rangka meningkatkan profesionalisme memberikan pelayanan. Nah antrean pelatihan ini lah yang kita tunggu sampai sekarang," ujar Febi.
Disisi lain, kesiapan yang dilakukan RSUD Kepahiang, sambung Febi, adalah berkoordinasi dan mengajukan terkait rencana layanan hemodialisa, agar dapat diakses oleh peserta BPJS Kesehatan. "Harapannya nanti, layanan HD di RSUD Kepahiang dapat diakses juga oleh peserta BPJS Kesehatan. Ini yang akan kita usulkan dan koordinasikan, mudah-mudahan disetujui oleh pihak BPJS," demikian Febi.