Radarkoran.com- Penyakit diare sangat umum terjadi terhadap anak-anak hingga orang dewasa. Bahkan mungkin, sebagian orang menganggap penyakit ini tidaklah berbahaya. Padahal harus diketahui, gejala diare dapat menimbulkan berbagai penyakit lainnya.
Berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia sejak tahun 2020, prevalensi diare di tanah air mencapai besaran 9,8 persen. Diare adalah salah satu masalah kesehatan di dunia, terutama di negara berkembang.
Dalam hal ini, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten Boyolali dengan alamat website-nya idikabboyolali.org merupakan salah satu cabang IDI yang berfungsi sebagai organisasi profesi bagi dokter di Kabupaten Boyolali Jawa Tengah.
Organisasi ini bertujuan meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan, mendukung pengembangan profesi kedokteran, bahkan memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai kesehatan. IDI Kabupaten Boyolali berperan dalam mengorganisir dokter-dokter yang berpraktek di daerah tersebut, memberikan pelatihan dan pendidikan, termasuk melakukan advokasi untuk kepentingan anggota dan masyarakat.
IDI Kabupaten Boyolali turut melakukan survei dan edukasi kesehatan pada masyarakat sekitar wilayah Boyolali. Selain itu melakukan penelitian lanjutan terkait penyakit diare, apa saja faktor penyebab diare, serta obat yang dapat direkomendasikan bagi penderitanya.
Apa saja faktor utama terjadinya penyakit diare? IDI Kabupaten Boyolali menyampaikan, diare adalah kondisi yang ditandai dengan frekuensi buang air besar yang meningkat dan tinja yang lebih encer dari biasanya dengan penyebab yang bervariasi. Nah, berikut faktor-faktor utama yang dapat memicu terjadinya diare:
1. Penyakit radang usus
Penyakit seperti Crohn dan kolitis ulseratif dapat menyebabkan peradangan di usus, yang sering kali disertai diare kronis. Diare merupakan kondisi umum yang bisa disebabkan berbagai faktor.
BACA JUGA: 4 Khasiat Daun Singkong, Salah Satunya Ampuh Mengobati Diare
2. Infeksi karena virus atau bakteri
Virus seperti rotavirus dan bakteri seperti Escherichia coli, Salmonella, Campylobacter, dan Shigella sering menjadi penyebab infeksi usus yang mengarah pada penyakit diare. Infeksi virus dan bakteri ini dapat berdampak buruk jika tidak ditangani dengan cepat.
3. Keracunan pada makanan
Makanan atau minuman yang terkontaminasi dengan bakteri, virus, atau racun bisa menyebabkan keracunan makanan, yang sering disertai dengan diare. Penting untuk mencuci tangan serta cek tanggal kadaluarsa makanan sebelum mengonsumsinya.
4. Alergi makanan
Reaksi alergi terhadap makanan tertentu bisa memicu diare sebagai salah satu gejalanya. Ini biasanya terjadi dalam waktu singkat setelah mengonsumsi makanan pemicu.