Penyakit Diare Akut Dominasi Kunjungan di Faskes

Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Provinsi Bengkulu, Ruslian--GATOT/RK

Radarkoran.com - Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Bengkulu mencatat jika penyakit diare akut mendominasi kunjungan terbanyak di faskes (Fasilitas Kesehatan) di seluruh kabupaten/kota dalam wilayah Bengkulu. 

Kepala Dinkes Provinsi Bengkulu, Moh. Redhwan Arif melalui Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Provinsi Bengkulu, Ruslian mengatakan, dari data yang tercatat pada Sistem Kewaspadaan Dini Respon (SKDR), untuk jumlah penyakit diare akut yang terlaporkan sepanjang tahun 2025 sudah mencapai angka 2.412 kasus. 

"Penyakit diare akut ini terlaporkan pada angka 2.412 kasus. Data ini dilaporkan dari minggu pertama sampai dengan minggu ke-11," ungkap Ruslian. 

Penyakit diare akut ini bisa menyerang semua umur, tapi yang sangat berbahaya jika penyakit diare akut ini menyernsg pada anak. 

"Tapi pemerintah sudah memprogramkan imunisasi pada anak umur 2 sampai 4 bulan. Vaksin yang digunakan untuk imunisasi bayi itu adalah vaksin rektovirus yang bisa mencegah diare yang berat. Sedangkan untuk orang tua belum diprogramkan," imbuhnya. 

Lebih jauh dikatakan Ruslian, banyak penyebab yang membuat dapat terjangkit penyakit diare akut seperti faktor sumber air minum atau sumber air minum yang tidak higienis. 

BACA JUGA:Gubernur Bengkulu Siap Gelar Masak Akbar Bersama Konten Kreator Willie Salim

"Bisa juga air galon yang kita beli itu tidak rutin  diperiksa jumlah E-colinya (bakteri) oleh penjualnya. Harusnya itu kan rutin tiga bulan sekali diperiksa pada bidang kesehatan lingkungan terkait jumlah E-coli di dalam air tersebut," sampainya. 

Selain konsumsi air minum, kebersihan tangan dan juga kebersihan lingkungan juga mempengaruhi timbulnya penyakit diare akut tersebut.

"Diare ini menularnya bisa melalui perantara binatang, misalnya lalat yang terkontaminasi ke makanan kita. Jadi dari kotoran hingga ke makanan, terus makanan kita makan, sehingga itu bisa terjadi diare," ujar Ruslian. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan