Bank Indonesia Optimis Inflasi Bengkulu Turun

Sabtu 30 Nov 2024 - 17:07 WIB
Reporter : Gatot Julian
Editor : Eko Hatmono

Radarkoran.com - Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan Bengkulu optimis menutup tahun 2024 dengan menurunnya inflasi di wilayah Provinsi Bengkulu dibandingkan tahun sebelumnya.

Hal demikian disampaikan Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bengkulu, Dhita Aditya Nugraha usai menghadiri kegiatan Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) 2024 pada Jumat malam, 29 November 2024 bertempat di Mercure Hotel Bengkulu.

Kegiatan ini merupakan Agenda tahunan Bank Indonesia dan diselenggarakan secara serentak oleh seluruh Kantor Perwakilan seluruh Indonesia, termasuk Provinsi Bengkulu dengan mengusung tema "Sinergi Memperkuat Stabilitas dan Transformasi Ekonomi Nasional". 

"Hari ini kita menggelar rapat tahunan, dan rapat tahun ini digelar secara serentak di seluruh Indonesia. Kami mendengarkan arahan dari Presiden Prabowo Subianto mengenai sinergi bersatu dalam mewujudkan ekonomi nasional yang stabil, dan kami melaksanakan hal tersebut secara sukacita," ungkap Dhita.

Ia menuturkan, Bank Indonesia sesuai arahan dari Presiden dan  akan dijalankan dengan penuh komitmen yakni memprioritaskan penurunan inflasi dan meningkatkan literasi pembayaran berbasis QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard).

BACA JUGA: Perkuat Kebersamaan, Korem 041/Gamas Gekar Syukuran HUT ke-53 KORPRI

"Kita telah menyampaikan beberapa asesmen ekonomi untuk tahun 2024 terkait dengan pertumbuhan ekonomi dan juga inflasi. Pada tahun ini kita optimis Bengkulu lebih baik dibanding 2023 yang lalu," tutur Dhita. 

Ia nenyebut,  dengan kondisi inflasi yang sesuai dengan sasaran inflasi nasional yaitu 2,5 plus minus 1 persen. 

"Kita juga memproyeksikan pada tahun depan, tahun 2025 pertumbuhan kita akan lebih baik lagi dan juga inflasi akan tetap terkendali pada inflasi nasional yaitu 2,5 persen," katanya. 

Selain itu, Bank Indonesia juga terus gencar memberikan edukasi mengenai metode pembayaran yang baik, yaitu dengan metode pembayaran QRIS. Melalui optimalisasi sistem pembayaran digital ini, Dhita berharap ekonomi nasional menjadi lebih terkendali dan efisien.

"Dengan penggunaan QRIS, ekonomi nasional bisa lebih terkendali sebab pembayaran QRIS lebih murah secara bunga. Diharapkan, kita semua yang ada di Bengkulu ini untuk tetap mendukung fasilitasi di Provinsi, daerah maupun masyarakat dengan menggunakan salah satu sistem pembayaran non tunai yaitu dalam QRIS," tutup Dhita. 

Sebagai informasi, pertemuan ini juga merupakan acara Puncak High Level Event Bank Indonesia dengan agenda utamanya ialah penyampaian asesmen Bank Indonesia mengenai kondisi perekonomian nasional, tantangan yang dihadapi, dan arah kebijakan Bank Indonesia ke depan. 

Pertemuan ini dipusatkan di Jakarta dengan agenda penyampaian arahan Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto mengenai kebijakan pemerintah ke depan melalui daring. 

Dalam arahannya, Presiden Prabowo menekankan pentingnya menjaga kestabilan ekonomi dan mendorong pertumbuhan agar Indonesia semakin disegani di dunia.

"Saya rasa jika melihat rapat tahunan kali ini saya tidak perlu terlalu banyak memberikan arahan, namun ada hal yang menjadi pesan saya. Kita Indonesia adalah negara yang kaya, dan kita juga sudah diperhitungkan oleh dunia. Maka dari sini, kita harus menstabilkan situasi ini," ungkap Prabowo dikutip dari zoom.

Kategori :