BACAKORAN RK - Dirut RSUD Kepahiang, dr. Febi Nursanda tidak menapik bahwa ada seorang pasien yang dibawa ke RSUD Kepahiang harus menjalani operasi di bagian alat kelaminnya. Dikonfirmasi wartawan Radar Kepahiang, dr. Febi tidak merincikan penyebab operasi tersebut harus dilakukan.
"Memang ada pasien tersebut. Sudah kita berikan pelayanan secara maksimal. Sudah dilaksanakan operasi pada Kamis 28 Desember lalu. Sekarang yang bersangkutan sudah dibawa pulang oleh keluarganya," singkat dr. Febi, Minggu 31 Desember 2023.
Berdasarkan penelusuran redaksi Radar Kepahiang, dugaan peristiwa kepala burung terpotong saat disunat tersebut dialami oleh YG, seorang bocah laki-laki berusia 8 tahun warga Kecamatan Ulu Musi Kabupaten Empat Lawang Provinsi Sumetera Selatan (Sumsel). Bocah ini mengalami nasib nahas ketika ia menjalani proses sunat atau khitan. Dia pun dilarikan ke RSUD Kepahiang untuk mendapatkan tindakan medis mendesak.
Disebutkan, buah hati dari pasangan Heriansyah dan Eti Maryani ini menjalani proses khitan di rumah seorang perawat berinisial GN. Pada beberapa video memperlihatkan, saat proses khitan berlangsung, yang seharusnya dipotong adalah bagian di atas khasafat, namun malah bagian kepala kemaluannya yang kena dan putus.
BACA JUGA:Sepanjang 2023, Tercatat 207 Warga Kepahiang Mengidap TBC
"Itu (Kepala burung terpotong, red) terjadi ketika GN menggunakan metode gunting, khitan anak saya. Sebelumnya memang sudah disiapkan alat bius dan sudah disuntikkan pada anak saya. Ya seharusnya, yang dipotong itu kan bagian di atas khasafat, tapi yang dilakukan oleh GN justru bagian kepala kelamin anak saya yang terpotong," terang Heriansyah orang tua YG.
Lebih lanjut Heriansyah menerangkan, anaknya YG yang mengalami cedera serius pada bagian kepala kelaminnya harus dirawat inap dan menjalani operasi di RSUD Kepahiang pada pada 28 Desember 2023. Menurutnya, dari keterangan pihak medis di RSUD Kepahiang anaknya YG mengalami terpotong bagian kepala kelaminnya. "Upaya kami untuk meminta pertanggungjawaban dari GN, hingga sejauh ini tidak mendapatkan respon positif," pungkasnya. (and/**)