Sementara itu, selain kurangnya tenaga pengajar atau guru, kondisi jalan yang belum tersentuh pembangunan, juga menyulitkan dirinya bersama rekan guru lainnya untuk mencapai lokasi sekolah. Bahkan, membutuhkan waktu berjam-jam untuk mencapai sekolah.
Berangkat lebih cepat, dari waktu normal, ditambah lagi haruskan menggunakan kendaraan yang sudah dimodifikasi agar sedikit memudahkan perjalanan.
"Kondisi jalan yang belum tersentuh pembangunan juga menjadi keluhan kami selaku dewan guru. Setiap harinya kami harus berangkat lebih pagi, karena membutuhkan waktu 3 jam. Itu pun jika tidak dalam kondisi hujan," keluhnya.
Disisi lain, dengan segala keterbatasannya, SDN 8 Air Punggur Kecamatan Muara Kemumu Kabupaten Kepahiang sejujurnya masih membutuhkan perhatian lebih dari pemerintah.
Sebelumnya sekolah binaannya ini, juga sempat memiliki peserta didik yang lumayan banyak. Sayang, makin ke belakang jumlah muridnya terus menyusut. Banyak faktor ikut menjadi penyebabnya.
"Kelengkapan sarana penunjang pendidikan menjadi pemicu berkurangnya murid," demikian Nora.
Untuk diketahui, pendidikan merupakan hal yang penting dalam kehidupan. Dengan kejadian atau kondisi SDN 08 Muara Kemumu supaya Pemkab Kepahiang bisa lebih memperhatikan sekolah - sekolah yang berada di pelosok desa. Dalam artian, pemerintah supaya bisa memperhatikan baik dari sisi anggaran pembangunan, pemerataan guru dan sejumlah sisi lainnya.
Berkaitan dengan hal pembangunan, Pemkab Kepahiang supaya bisa memperhatikan pembangunan infrastruktur yang bisa menembus ke pelosok desa. Termasuk juga dalam hal fasilitas sekolahnya juga harus disamaratakan dalam pembangunannya. Jangan sampai hanya membangun di perkotaan saja, dan di pedesaan juga butuh pembangunan.