BENGKULU RK - Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Bengkulu menyebut, realisasi penyaluran Dana Desa (DD) di tahun 2023 di wilayah Provinsi Bengkulu mencapai persentase 99,89 persen dari total pagu anggaran sebesar Rp1,08 Triliun untuk 1.541 desa.
Kepala Kanwil DJPb Bengkulu, Bayu Andy Prasetya mengatakan, dengan persentase realisasi DD tersebut, terdapat sisa pagu anggaran yang tidak tersalurkan sebesar Rp 1,159 Miliar.
"Untuk kinerja penyaluran dana desa di tahun anggaran 2023 sudah bagus, namun persentasenya tidak 100 persen karena ada desa yang tidak tersalurkan," kata Bayu, saat ditemui di ruang kerjanya.
DD yang tidak tersalurkan terdapat di empat wilayah di Provinsi Bengkulu. Yakni Desa Kasikasubun di Kabupaten Rejang Lebong karena adanya permasalahan hukum yang menyebabkan DD tahap II dan III tidak tersalurkan senilai Rp 518.180.300.
Selanjutnya Desa Suro Bali Kabupaten Kepahiang, DD tahap III tidak salur senilai Rp 189.790.400 karena tidak merealisasikan fisik tahap I dan II. Lalu di Desa Temiang Kabupaten Bengkulu Tengah terdapat potongan sisa DD tahap I senilai RP 401.569.600.
BACA JUGA:Alokasi Dana Desa 2024 Rp 1,052 Triliun
"Terakhir di Desa Sendang Mulyo Kabupaten Mukomuko. Dana desa tidak tersalur karena KPM BLT kurang dari 10 persen, sehingga tidak salur sebesar Rp 49.521.300," tutur Bayu.
Dirinya menambahkan, selain 4 desa yang belum tuntas menyalurkan DD, realisasi seluruhnya telah tersalurkan. Termasuk Desa Batu Tugu yang diketahui sempat tersandung kasus korupsi pada tahun 2023 untuk pengelolaan DD tahun anggaran 2019 - 2021.
Bayu berharap realisasi DD tahun 2024 di 9 kabupaten di Provinsi Bengkulu dapat berjalan maksimal. Dirinya juga berharap pemanfaatan DD diharapkan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat di setiap desa.
"Kita harapkan tahun 2024 ini capaiannya semakin baik, dan pemanfaatannya dapat membangun desa dan meningkatkan perekonomian masyarakat di desa," tutupnya.