Radarkoran.com- Setelah sebelumnya atau tepatnya Juni tahun 2023, Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu dihebohkan lantaran warga Desa Langgar Jaya Kecamatan Bermani Ilir, Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu, membawa jenazah menggunakan tandu. Teranyar, di lokasi jalan yang sama, untuk melewati jalan Langgar Jaya kembali menggunakan tandu guna membawa jenazah ke luar desa dan akan dipulangkan ke Kota Lubuklinggau Sumatera Selatan (Sumsel).
Membawa jenazah menggunakan tandu di Kepahiang terulang lagi, lantaran akses jalan yang tidak bisa dilewati oleh kendaraan. Kondisi jalan menuju Desa Langgar Jaya, begitupun sebaliknya, seperti kubangan dan masih tanah kuning.
Peristiwa membawa jenazah menggunakan tandu di Kepahiang terulang lagi terjadi pada, Kamis 23 Januari 2025 kemarin. Jika sebelumnya jenazah yang dibawa merupakan warga Desa langgar jaya, tapi kali ini jenazah yang dibawa dengan tandu merupakan warga Desa Sosokan Taba Kecamatan Muara Kemumu Kabupaten Kepahiang, tepatnya di wilayah dusun Damar Kencana.
Warga setempat dengan membawa jenazah menggunakan tandu melewati jalan Langgar Jaya yang seperti kubangan. Membawa jenazah menggunakan tandu untuk ke luar desa sesuai dengan permintaan keluarga jenazah.
Kepala Dusun Damar Kencana, Medo (40), kepada Radarkoran.com, membenarkan bahwa kejadian membawa jenazah menggunakan tandu melewati jalan Langgar Jaya. Ia mengungkapkan, membawa jenazah menggunakan tandujuga viral di Media Sosial Facebook, setelah diposting oleh salah satu warga, merupakan warganya.
BACA JUGA:Siswi SD di Kepahiang Tak Terima Uang PIP, Padahal Tedaftar Selama 5 Tahun, Siapa yang Cairkan?
"Ia pagi tadi (Kamis), ada warga kami yang meninggal. Jenazah terpaksa kami tandu sebab permintaan dari pihak keluarganya untuk bisa memakamkan jenazah tersebut ke kampung halamannya di Kota Lubuklinggau. Jenazah terpaksa harus ditandu karena jalan yang tidak bisa menggunakan kendaraan roda empat, jalan yang kami lalui yaitu jalan Desa Langgar Jaya-Cinta Mandi, " ungkap Medo, Kamis 23 Januari 2025.
Menurut Medo, warga yang meninggal tersebut bernama Saifi (60) yang meninggal mendadak pada Rabu 22 Januari 2025 berkisar pada pukul 17:00 Wib. Jenazah terpaksa dibawa sehari setelah meninggal, lantaran selain cuaca yang kurang mendukung, penerangan jalan juga menjadi kendala. Masih beruntung, saat pagi tambah Medo, cuaca mulai membaik hingga pihaknya bisa membawa jenazah ke luar desa walaupun menggunakan tandu.
Dipaparkan, jenazah tersebut ditandu dari Dusun Damar Kencana sampai ke desa Langgar Jaya dengan jarak sekitar 1 KM. Kemudian, setelah warga yang menandu sudah tak memungkinkan lagi melanjutkan perjalanan, maka pihaknya menggunakan alternatif lain dengan menggunakan kendaraan motor roda dua yang dimodifikasi untuk angkutan barang.
"Meninggalnya mendadak, iya karena kondisi jalan yang sulit untuk dilewati, terpaksa jenazah ditandu sehari setelah meninggal. Ditandu sekitar jarak 1 KM, sisanya sekitar 9 KM lagi ke Desa Cinta Mandi, jenazah dibawah menggunakan motor setelah sebelumnya di tandu," paparnya.
Sementara itu untuk diketahui, Desa Langgar Jaya Kecamatan Bermani Ilir Kabupaten Kepahiang memiliki kurang lebih 200 Kepala Keluarga dengan pendapatan ekonomi sebagai petani.
Dengan kondisi jalan yang seperti kubangan, sampai saat ini masih menjadikan warga desa seperti terisolir. Senarnya, beberapa waktu lalu, sudah ada pembangunan dari pemerintah daerah menggunakan dana SMI, hanya saja proses pekerjaannya hingga sekarang tidak jelas.
Jalan poros sepanjang 9 KM dari Desa Cinta Mandi tersebut, merupakan jalan satu-satunya yang digunakan oleh Desa Langgar Jaya dan Dusun Damar Kencana baik masuk ataupun pergi ke luar desa.
Sekadar mengulas, Juni tahun 2023 mobil ambulance RSUD Kepahiang hanya bisa membawa jenazah sampai ke Desa Cinto Mandi. Selanjutnya, sangat miris sekali jenazah harus dibawa dengan mengunakan motor sejauh 13 Kilometer untuk menuju rumah duka dengan kondisi malam hari untuk melewati jalan Langgar Jaya.
Kades Langgar Jaya, Salim mengungkapkan, masyarakat Desa Langgar jaya terpaksa membawa jenazah yang bersangkutan dengan menggunakan sepeda motor untuk menuju rumah duka. Karena mobil ambulance RSUD Kepahiang tidak bisa masuk ke desanya tersebut, lantaran kondisi jalan yang sangat parah sekali.