Kondisi Jalan Rabat Beton di Desa Batu Kalung Kepahiang yang Dituduh Asal Jadi

Sabtu 15 Feb 2025 - 18:43 WIB
Reporter : Novrian Hidayat
Editor : Epran Antoni

Radarkoran.com - Hingga kini informasi terkait persoalan pekerjaan jalan rabat beton di Desa Batu Kalung Kecamatan Muara Kemumu Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu, belum diketahui berawal dari siapa. Pemdes Batu Kalung telah mempersiapkan semua administrasii anggaran yang sebelumnya digunakan untuk pembangunan jalan tersebut. Ini disampaikan oleh Bendahara Desa, Tarmizi, pada Jumat 14 Februari 2025. 

Kepada Radarkoran.com, Tarmizi mengungkapkan bahwa, meskipun tuduhan yang dibuat oleh oknum yang tidak berdasar, hingga menyebut pekerjaan fisik rabat beton pihaknya asal jadi. Namun, untuk administrasi keuangan dari Dana Desa (DD) tersebut, sudah dipersiapkan bahkan dari jauh hari, atau setelah pekerjaan tersebut tuntas pada tahun 2022 lalu.

"Kami sudah menyiapi dokumen-dokumen pertanggungjawaban kegiatan, berikut dengan dokumentasinya. Jadi kami sangat menyayangkan tuduhan yang tidak berdasar ini," ujarnya.

Padahal, menurut Tarmizi, sejauh ini di dalam desanya kondisi warga sangat kondusif. Terkait jumlah dana yang digunakan untuk pembangunan jalan tersebut, dia menerangkan berjumlah Rp 148 Juta. 

"Jalan ini, diperuntukan sebagai jalan lingkungan. Meski dibangun pada tahun 2022 lalu, namun sampai saat ini kondisinya masih sangat layak,"pungkas Tarmizi 

Sekedar mengulas, sebelumnya diberitakan bahwa terkait persoalan adanya isu miring terhadap pembangunan jalan dengan konstruksi Rabat Beton di Desa Batu Kalung Kecamatan Muara Kemumu Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu baru-baru ini, ditanggapi langsung oleh Tim Pelaksana Kerja (TPK) yakni Sance Irawan.  

BACA JUGA:Susun Kepengurusan, APDESI Kepahiang Gelar Muskab

Sance menuturkan bahwa, informasi terkait tuduhan pembangunan jalan Rabat Beton hanya secara 'Tambal Sulam' di desanya tersebut sangatlah tidak benar. Bahkan untuk pengerjaannya, di Tahun 2022 hingga 2024, langsung melibatkan warga setempat atau dilakukan secara swaklola.

"Benar ada informasi yang mengatakan bahwa pekerjaan kami hanya sebatas tambal sulam. Itu sangat tidak benar, semua pekerjaan pembangunan jalan dilakukan dari dasar," tuturnya

Dijelaskan Sance, bahwa di tahun 2022 lalu, memang dilokasi pembangunan jalan, sebelum pihaknya melakukan pekerjaan, sudah ada bangunan lama. Namun kondisi jalan lama tersebut, sudah rusak parah. Maka dari itu, sesuai dengan hasil musyawarah di desa, maka kami sepakat untuk memperbaikinya dengan mengupas jalan lama dan digantikan dengan jalan baru. 

"Memang ada jalan yang kami bangun lokasinya bertepatan di jalan yang sebelumnya sudah ada jalan rabat beton, namun kondisinya sudah rusak parah.  Kami juga memiliki dokumen saat pengupasan jalan, berikut dengan dokumentasi pekerjaan pembangunan yang kami lakukan dari dasar lagi," jelasnya.

Selanjutnya, mengenai tuduhan terhadap pembangunan Gedung Serba Guna desa yang tidak sesuai dengan gambar awal. Ia juga menampik bahwa hal itu merupakan tuduhan yang tidak mendasar. Sebab menurutnya, pembangunan gedung tersebut, telah direncanakan dengan melibatkan konsultan sebagai tenaga ahli di bidangnya.  

"Untuk gedung sudah dikerjakan sesuai wacana awal, itu dibangun pada tahun 2023. Sebab yang merancang gambar berikut dengan rincian dana, dikerjakan oleh konsultan," paparnya. 

Kategori :