Radarkoran.com - Jika tidak ada kendala, Pemkab Lebong akan mulai melaksanakan kegiatan Safari Ramadan pada Senin 10 Maret 2025.
Rencananya selama kegiatan Safari Ramadan tahun 1446 Hijriah/2025, bupati dan wakil bupati Lebong akan mengunjungi 18 masjid/musala. Namun demikian terkait dengan teknis dan masjid/musala yang bakal dikunjungi tersebut masih akan dikoordinasikan lebih lanjut dengan bupati maupun wakil bupati.
"Insyaallah akan dilaksanakan mulai minggu kedua Ramadan. Tapi dalam hal ini jadwal secara terperincinya belum final. Kami masih akan mengkoordinasikannya dengan bupati dan wabup. Di mana saja dan seperti apa teknis Safari Ramadan yang akan dilaksanakan, " sampai Kabag Kesra Setkab Lebong Riskal Efendi, SH.
Koordinasi yang dimaksud tambah Riskal, bukan hanya terkait dengan masjid/musala yang akan dikunjungi tim Safari Ramadan Pemkab Lebong. Tapi juga berkaitan dengan teknis pelaksanaan Safari Ramadan itu sendiri.
Pasalnya sejak beberapa tahun terakhir, salah satu kegiatan yang dilaksanakan dalam Safari Ramadan Pemkab Lebong adalah menyerahkan secara simbolis bantuan dana hibah untuk rumah ibadah yang dikunjungi.
"Apakah tahun ini kembali dilakukan seperti itu (sekaligus menyerahkan hibah rumah ibadah, red) atau tidak, ini juga akan kami koordinasikan dengan pimpinan yang baru, " kata Riskal.
BACA JUGA:Kejari Lebong Targetkan Penetapan Tersangka Kasus Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Usai Lebaran
Lebih jauh Riskal menjelaskan, sama dengan tahun-tahun sebelumnya, dalam pelaksanaan kegiatan Safari Ramadan sendiri Pemkab Lebong akan membentuk 2 tim. Tim pertama akan diketuai langsung oleh bupati Lebong yang didampingi oleh jajaran Forkopimda serta jajaran kepala OPD. Sementara tim kedua, akan dipimpin oleh wakil bupati Lebong serta didampingi oleh OPD.
"Untuk OPD mana saja yang nantinya ikut mendampingi, rencananya dalam minggu ini kami akan melaksanakan rapat pematangan, " tambah Riskal.
Dilanjutkannya, Safari Ramadan yang dilakukan merupakan salah satu ajang silaturahmi antara Pemkab Lebong dengan masyarakat secara langsung. Lebih dari itu, kegiatan ini juga dilakukan untuk mendengarkan langsung kebutuhan serta aspirasi masyarakat serta mensosialisasikan program-program yang akan dilakukan oleh pemerintah daerah.
"Selain buka bersama dan salat tarawih berjemaah, kegiatan ini juga akan langsung mendengar aspirasi dari masyarakat, " demikian Riskal.