Radarkoran.com - Gubernur Bengkulu, H. Helmi Hasan, SE, memastikan pembangunan kawasan pengendali banjir di Kota Bengkulu berupa kolam retensi akan tetap berlanjut.
Hingga saat ini tengah berjalan proses pembebasan lahan di lokasi yang telah ditetapkan sebagai tempat yang akan dibangun kolam retensi tersebut.
"Untuk waduk jadi, insyaallah. Itu kan tidak ada persoalan dan sudah diambil alih pihak balai, mereka yang akan buat. Tinggal persoalan tanah sekarang ini," kata Gubernur Helmi Hasan.
Tahap penbebasan lahan untuk pembangunan kolam retensi diserahkan kepada pihak BPN. Setelah pembebasan lahan tuntas, baru pembangunannya oleh Balai Wilayah Sungai Sumatera VII Kementrian PUPR RI.
"Jadi saat ini masih dalam proses, dibantu lurah dan camat untuk dilakukan negosiasi, sehingga lahannya tersedia," tambahnya.
Sebelumnya, pada penetapan lokasi atau penlok kolam retensi telah disepakati dan ditetapkan kurang lebih seluas 114.720 m² yang akan dibangun di 2 kecamatan, yaitu di Kecamatan Ratu Agung dan Kecamatan Sungai Serut.
BACA JUGA:Moratorium ASN Pemprov Bengkulu Sesuai Kebijakan Pimpinan
Adapun rincian luasan kawasan yang direncanakan pembangunan kolam retensi terdapat di 4 kelurahan, yaitu di Kelurahan Sawah Lebar Baru seluas 23.701 m², Kelurahan Tanjung Jaya seluas 37.200 m², Kelurahan Tanjung Agung seluas 40.828 m² dan di Kelurahan Sukamerindu seluas 12.991 m².
"Kalau dulu kita usulkan kurang lebih 11 sampai 25 hektare," ujar Gubernur Helmi Hasan.
Rencana pembangunan kolam retensi pengendali banjir di Kota Bengkulu tersebut tentunya diharapkan dapat segera direalisasikan. Sehingga persoalan banjir yang terjadi di wilayah Kota Bengkulu hampir setiap tahun dapat diatasi.
"Jadi nanti jika ada curah hujan yang tinggi atau banjir kiriman, akan ditampung disitu dan mudah-mudahan tidak tergenang seperti sebelumnya," sampainya.
Lebih jauh dikatakan Gubernur Helmi Hasan, saat dirinya menjabat Walikota Bengkulu telah mengusulkan program pengendalian banjir di Kota Bengkulu kepada pihak pemerintah pusat. Dan saat ini tinggal menunggu realisasi program tersebut.
"Dengan kementerian dan balai juga sudah turun. Tinggal kita tanya kapan actionnya," ujarnya.
Selain itu, dalam upaya penanggulangan banjir, Helmi Hasan menyebut jika pihaknya sudah berkomunikasi dan berkoordinasi dengan pemerintah daerah. Di wilayah kota Bengkulu sendiri, Pemkot dibantu Pemprov Bengkulu sudah memulai menangani kondisi drainase yang terjadi pendangkalan untuk dinormalisasi.
"Kemarin untuk drainase yang ada di depan kawasan mall sudah kita normalisasi. Dan untuk tempat-tempat lainnya tolong diberitahu, segera kita tindaklanjuti. Jadi provinsi akan backup, kabupaten/kota bersatu bersama-sama," sampai Gubernur Helmi Hasan.