Al-Jazairi menjelaskan bahwa istilah "setan" tidak hanya merujuk pada golongan jin, tetapi juga mencakup manusia yang mengajak kepada kemaksiatan. Dengan demikian, meskipun setan dari golongan jin dibelenggu, setan dalam bentuk manusia masih bisa berperan dalam menyesatkan orang lain.
3. Hawa nafsu tetap menjadi tantangan
Selain godaan setan, manusia juga memiliki dorongan hawa nafsu yang bisa mendorong mereka kepada perbuatan dosa. Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam Surah Yusuf ayat 53 yang artinya:
"Sesungguhnya nafsu itu selalu mendorong kepada kejahatan."
Oleh karena itu, meskipun setan dibelenggu, hawa nafsu tetap menjadi tantangan utama yang harus dikendalikan oleh setiap individu.
Setan yang dibelenggu bukan berarti manusia otomatis terhindar dari perbuatan dosa. Justru, bulan Ramadhan adalah waktu terbaik untuk melatih diri dalam mengendalikan hawa nafsu dan menjauhi maksiat.
Dengan meningkatkan ibadah dan menjauhi segala bentuk kemaksiatan, kita dapat menjadikan Ramadhan sebagai waktu untuk memperbaiki diri dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.