KEPAHIANG RK - Perumnas Barokah yang berada di wilayah Desa Kute Rejo Kecamatan Kepahiang Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu disebut sudah diserahkan ke Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepahiang melalui Dinas PUPR Kabupaten Kepahiang.
Dengan begitu artinya, kini wilayah Perumnas Barokah sudah menjadi tanggung jawab Pemkab Kepahiang, bukan lagi tanggung jawab pihak Developer atau pihak pengembang.
Jika benar demikian, maka terkait tindak lanjut kebencanaan atas terjadinya bencana alam longsor di perumahan tersebut, sewajarnya dilakukan Pemkab Kepahiang. Terlebih selain 1 unit rumah yang sudah ambruk ke dasar jurang, masih terdapat 5 rumah warga Perumnas yang terancam ikut ambruk apabila seandainya terjadi loongsor susulan.
Kemudian, dari 5 rumah teracam longsor tersebut, terdapat 2 Kepala Keluarga (KK) yakni Kemas Iskandar Zulkarnain (66) serta Amirul (40) yang masih bertahan di rumah mereka, dengan alasan tidak memiliki tempat mengungsi.
Kepada wartawan Radar Kepahiang, Amirul menuturkan, sepengetahuan dia Perumnas Barokah sudah diserahkan ke pemerintahan desa setempat. Bahkan, kata Amirul, uslan pembangunan jalan dan drainase sudah pernah disampaikan ke Dinas PUPR Kabupaten Kepahiang.
"Kalau sudah diusulkan pembangunan jalan dan drainase, artinya sudah diserahkan ke Pemkab Kepahiang. Sebab sejak beberapa tahun terakhir berkasnya diusulkan ke Dinas PUPR, untuk pembangunan jalan dan drainase," kata Amirul, Rabu 17 Januari 2024.
BACA JUGA:Tidak Ada Tempat Mengungsi, 2 KK Bertahan di Rumah Mereka yang Sudah Rawan Longsor
Diketahui, Pemkab Kepahiang sudah memberikan bantuan kedaruratan berupa Sembako terhadap korban longsor di Perumnas Barokah tersebut. Bantuan disalurkan langsung oleh Bupati Kepahiang, Dr. Ir. Hidayattulah Sjahid, MM, IPU.
Sekadar mengulas, pascalongsor yang terjadi akhir pekan lalu di Perumnas Barokah di wilayah Desa Kute Rejo Kecamatan Kepahiang Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu, masih ada 5 unit rumah lagi yang terancam ambruk apabila terjadi longsor susulan.
Sementara sebelumnya sudah ada 1 unit rumah milik Sofyan (67), yang ambruk terbawa longsor dan rata dengan tanah.
Berdasarkan pantauan langsung wartawan Radar Kepahiang di lokasi perumahan tersebut, ada 2 KK yang bertahan. Kedua kepala keluarga ini mengaku tak punya pilihan lain selain menetap di rumah mereka, walaupun berada di kawasan rawan longsor.
Hal itu dikarenakan mereka tidak punya tempat mengungsi. Kemudian, kedua kepala keluarga ini yakni Kemas Iskandar Zulkarnain dan Amirul juga mengaku tidak memiliki biaya untuk mengungsi.