Dengan skor 10, Venezuela menempati peringkat ketiga dalam Indeks Persepsi Korupsi (CPI) 2024. Keruntuhan ekonomi, krisis politik, dan ketidakmampuan pemerintah dalam mengurus negara telah menyebabkan korupsi akut di hampir setiap aspek kehidupan, termasuk bidang kesehatan, pendidikan, layanan publik, hingga bisnis.
Akibatnya, Venezuela harus mengalami krisis yang berkepanjangan, termasuk hiperinflasi hebat. Di mana harga barang dan jasa naik secara cepat dan tidak terkendali, bahkan kekurangan.
4. Suriah
Akibat dari perang saudara, ketidakstabilan politik, dan lemahnya penegakan hukum di Suriah, menjadikannya lahan subur bagi korupsi untuk berkembang di sana. Dengan skor 12, Suriah berada di peringkat keempat menurut Indeks Persepsi Korupsi (CPI) 2024.
Tingginya kasus korupsi di Suriah juga berpengaruh pada kesejahteraan hidup masyarakatnya dan rekontruksi pembangunan. Hal ini telah menghancurkan sistem pemerintahan sekaligus melahirkan praktik korupsi lainnya.
BACA JUGA: Tukar Sebelum Akhir April 2025: BI Cabut 4 Pecahan Uang Kertas Rupiah Ini
5. Yaman
Yaman mendapat skor 13, menempatkannya pada posisi kelima dalam Indeks Persepsi Korupsi (CPI) 2024. Konflik sipil yang sedang berlangsung, kemiskinan, dan meningkatnya pengangguran berdampak pada stabilitas ekonomi di negara ini.
Selain itu, banyaknya penguasa yang mengambil alih sumber daya di sana, tak ayal membuatnya jadi salah satu negara paling korup di dunia.
6. Libya
Negara yang dikenal sejak era Muammar Gaddafi ini menduduki peringkat keenam sebagai negara paling korup di dunia. Libya memperoleh skor CPI 13 dari 100 poin maksimal.
Berbagai faktor seperti perpecahan politik, perang antar negara, serta penegakan hukum yang tidak efektif dan lemah, menjadi penyebab utama kasus korupsi merajalela di sana.
7. Eritrea