Radarkoran.com - Musim haji 1446 Hijriah/2025 Masehi saat ini tengah berlangsung di tanah suci. Setiap calon jemaah haji (CJH) seluruh dunia, termasuk dari Bengkulu sedang mengikuti rangkaian ibadah haji dengan iklim jauh berbeda dengan daerah asal mereka.
Berdasarkan catatan Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Bengkulu, selama menjalani rangkaian ibadah haji, banyak CJH asal Bengkulu yang mengeluhkan penyakit hipertensi dan sesak nafas.
Kepala Dinkes Provinsi Bengkulu, Redhwan Arif mengatakan, keluhan hipertensi dan sesak nafas ini berdasarkan catatan jemaah haji Bengkulu yang berobat ke Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) atau ke Rumah Sakit Arab Saudi (RSAS) yang ada di Mekkah.
"Saat ini ada 13 jemaah yang dirawat di rumah sakit," kata Redhwan, Selasa 20 Mei 2025.
Ia menambahkan, seluruh jemaah haji yang berobat total sebanyak 1.223 jemaah. Para jemaah yang berobat tersebut dengan sukarela datang sendiri dengan berbagai keluhan seperti batuk dan flu serta pusing kepala.
BACA JUGA:Kapal Keruk Dalam Perjalanan ke Bengkulu
"Sejauh ini, keluhan tersebut masih bisa tertangani dengan baik oleh petugas di KKHI. Jika penyakitnya ada kecenderungan lebih parah maka akan ditangani lebih serius," sampai Redhwan.
Lebih jauh, dari total 1.636 orang jemaah haji asal Provinsi Bengkulu, sudah tiga orang dinyatakan meninggal dunia karena sakit di Arab Saudi. Tiga jamah calon haji tersebut berasal dari Kabupaten Kepahiang, Bengkulu Selatan, dan Lebong.
Adapun CJH yang berasal dari kabupaten Kepahiang atas nama Aidi Madri Umar (65 tahun). Lalu Saidun Basri Sena (76 tahun) dari Kabupaten Bengkulu Selatan. Serta Syahrul Hadi Salma (69 tahun) dari Kabupaten Lebong.
"Saat ini sudah ada tiga jemaah haji asal Bengkulu yang meninggal dunia. Atas nama Pemerintah Provinsi Bengkulu kita menyampaikan ucapan bela sungkawa," ujar Redhwan.