Firdaus Komar menyebut, pelaksanaan UKW di Bengkulu ini merupakan kegiatan ke-8 yang di support oleh BUMN.
"Jadi Bengkulu yang ke-8 dan targetnya sebelum hari pers akan ada 10 angkatan yang didukung BUMN," kata Firdaus.
Ia menyebut, uji kompetensi awalnya lahir lantaran adanya keluhan masyarakat atas maraknya pihak lain yang mengatasnamakan wartawan, tidak profesional, wartawan yang abal-abal alias tidak jelas.
"Melalui uji kompetensi ini kita menekankan apa yang menjadi tugas, tanggung jawab dan fungsi dari wartawan itu. Dan melalui beberapa mata uji, kawan-kawan akan difilter mana yang sudah kompeten," ujar Firdaus.
BACA JUGA:PKS Kemitraan Perhutanan Sosial di Seluma Ditandatangani
Dengan kompetensi yang dimiliki, Firdaus menyebut jika wartawan yang bersangkutan memiliki nilai, kemampuan, skill, pengetahuan dan ketaatan terhadap kode etik sebagai wartawan. Serta mampu menghasilkan karya yang baik dan sehat serta menimbukan hoax atau kegaduhan dalam tingkat isu apapun.
"Untuk itu, uji kompetensi wartawan ini sangat penting untuk dilakukan. Dan saya berharap apa yang dilakukan ini bukan cuma untuk mendapatkan sertifikat kompeten, tapi mampu diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam menjalankan tugas jurnalistik," tutupnya.
Sebagai informasi, UKW kali ini didukung oleh dua BUMN yang ada di Bengkulu yakni BNI 46 dan ASDP, juga didukung oleh Bursa Efek Indonesia.
Adapun para penguji adalah Iqbal Arsyad, AR Lubis, Cik Din Rosyad Noordin, Cahyono Adi, yang merupakan tim penguji dari PWI Pusat. Sementara penguji tingkat madya adalah Zacky Antoni yang merupakan Dewan Penasehat PWI Provinsi Bengkulu, sedangkan tingkat utama di uji oleh Direktur Lembaga Uji UKW PWI Firdaus.