Radarkoran.com- Upaya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepahiang dalam melaksanakan perlombaan budidaya kebun kopi, ternyata bukan cuma sekedar kegiatan seremonial semata. Namun lebih dari pada itu, melalui perlombaan ini, Pemkab Kepahiang mengajarkan para petani bagaimana cara yang baik dan benar dalam hal untuk meningkatkan produksi kopi dengan kualitas yang bagus.
Hal ini disampaikan langsung oleh Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Kepahiang, Ir. Taufik. Dijelaskan olehnya, kegiatan perlombaan budidaya kebun kopi ini mampu menjadi wadah para petani untuk belajar dan membiasakan diri dalam mengurus kebun dengan lebih baik, agar menghasilkan kopi yang berkualitas tinggi.
Pemkab Kepahiang sendiri, ingin mengubah paradigma atau mindset para petani di Kepahiang bagaimana cara budidaya kopi yang baik dan juga benar. Itulah mengapa, tim juri yang diturunkan dalam perlombaan ini, merupakan tim juri yang memang benar-benar berkompeten pada bidangnya. Sehingga para petani, tidak hanya sekedar mengejar reward saja, namun juga mendapatkan banyak ilmu dari sumber yang berkompeten terkait budidaya kopi itu.
"Jadi tujuan digelarnya lomba budidaya kopi ini adalah untuk mengubah paradigma atau mindset petani kita, bagaimana caranya budidaya kopi yang baik dan benar. Jika sebelumnya kita ini hanya sekedar asal panen, kedepannya kita memiliki beberapa strategi untuk menghasilkan kopi yang berkualitas serta peningkatan produksi," ujar Kadis Pertanian.
BACA JUGA:Temuan BPK RI Jadi Pertimbangan Mutasi Pejabat Kepahiang: Begini Kata Bupati Zurdi Nata
BACA JUGA:Puluhan Kepsek SD-SMP di Kepahiang Bakal Dimutasi: Jadwalnya? Begini Kata Sekkab Hartono
Menurut Taufik, untuk saat ini di Kabupaten Kepahiang produksi kopi hanya berada pada angka rata-rata 700 kilogram per hektare. Namun apabila budidaya kopi ini dilakukan sesuai dengan SOP, maka bisa ada peningkatan produksi hingga mencapai lebih dari 3 ton per hektare.
"Dari segi jumlah produksi per hektare kebun yang dimanfaatkan saja, perbandingannya sudah sangat jauh. Kalau memang kita lakukan budidaya kopi dengan baik dan benar, atau sesuai SOP, maka hasil produksi bisa mencapai lebih dari 3 ton," sambungnya.
Sementara itu terhadap lomba budidaya kebun kopi di Kabupaten Kepahiang saat ini, sudah ada 25 kelompok tani yang lolos tahapan verifikasi. Dari jumlah total puluhan kelompok tani ini nantinya, akan diperlombakan kembali hingga menyisakan 10 orang kelompok tani saja.
"Apabila nantinya sudah ada 10 besar kelompok tani, nanti akan diperlombakan kembali hingga menyisakan 1 kelompok tani yang terbaik," jelas Taufik.
Adapun tolak ukur dalam perlombaan ini meliputi, manajemen bibit, manajemen pemeliharaan, manajemen pelindung dan manajemen kebersihan kebun. Dengan adanya perlombaan ini, Pemkab Kepahiang sendiri berharap agar kedepannya, petani kopi di Kabupaten Kepahiang mampu menghasilkan jumlah produksi yang melimpah serta diimbangi dengan kualitas kopi yang bagus.
"Harapan kami, dengan adanya perlombaan ini, nantinya 2 atau 3 tahun lagi, produksi kopi di Kabupaten Kepahiang menjadi meningkat serta buah yang dihasilkan pun memiliki kualitas yang bagus. Kualitas kopi yang bagus ini nanti, tentu akan menghasilkan cita rasa kopi yang lebih nikmat," demikian Ir. Taufik.