Radarkoran.com- Motor sport dua silinder 250 cc menjadi salah satu pasar yang cukup gemuk. Tiga pabrikan bersaing di sini, ada Yamaha, Honda, dan Kawasaki. Ketatnya persaingan membuat salah satu brand dikabarkan ingin membuat motor empat silinder 250 cc.
Jauh ke belakang, persaingan di motor sport dua silinder sudah terjadi pada tahun 70-an. Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) yang melakoni debut pada tahun 1974 meluncurkan dou produk dengan mesin twin silinder.
Pada tahun yang sama, Yamaha awalnya memiliki AS3 Twin yang dijual secara CBU hingga tahun 1977. Respons yang baik dari pasar waktu itu membuat mereka menambah model dengan menetaskan RX 125 Twin pada 1976.
Mesin dua tak, berpendingin udara yang bertengger pada Yamaha AS3 Twin menjanjikan tenaga 16 daya kuda (dk) pada 9.800 rpm. Mesin yang dikawinkan dengan transmisi lima percepatan ini memiliki kecepatan maksimum 127 km per jam.
BACA JUGA: Mengenang Sejarah Yamaha Soul GT yang Disuntik Mati Yamaha
BACA JUGA: Spesifikasi Yamaha Soul GT, Motor yang Disuntik Mati Yamaha
Spesifikasi Yamaha AS3 lainnya meliputi kapasitas bahan bakar 9 liter, suspensi depan teleskopik dan belakang lengan ayun dengan dua shockbreaker. Ban menggunakan velg jari-jari berdiameter 18 inci dengan rem tromol.
Sementara RX 125 Twin -- dikenal sebagai RD 125, masih mengandalkan mesin yang sama yakni berkapasitas 125 cc dua silinder dengan kompresi 6,8:1. Yamaha mengklaim motor sport ini mampu memproduksi tenaga 16 dk pada 8.500 rpm dan torsi 1,3 kg-m yang didistribusikan melalui transmisi manual lima percepatan. Meski secara teknis sama, Yamaha melakukan sejumlah ubahan sehingga membuat performa RX 125 Twin lebih baik dibandingkan AS3.
Saat ini masih ada yang memburu Yamaha AS3 dan RX 125 Twin untuk dijadikan koleksi. Kita bisa menemui motor ini dalam acara-acara komunitas. Bahkan ada pemotor yang memanfaatkan dua motor itu sebagai bahan modifikasi.