Di sisi lain, pihak Bank Bengkulu menyalahkan adanya defisit pada tahun 2023 akibat dampak pandemi Covid-19. Meskipun demikian, mereka tidak memberikan rincian lebih lanjut mengenai hal ini. Terhadap persoalan ini, DPRD menegaskan bahwa selain dampak pandemi, faktor mendasar lainnya adalah pengeluaran yang lebih besar dari pendapatan.
Untuk itu, Suimi Fales menekankan perlunya keseimbangan antara pengeluaran dan pendapatan agar bank dapat keluar dari kondisi defisit dan mencapai surplus yang signifikan untuk mendukung pembangunan Provinsi Bengkulu dan kemajuan masyarakat Bengkulu.
"Yang lebih mendasar itu biaya pengeluaran lebih besar dari pemasukan, hal ini yang harus diatasi," tutupnya.
Kategori :