Radarkepahiang.bacakoran.co - Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu menargetkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) wisata Tahun Anggaran (TA) 2024 sebesar Rp 70 juta. Target PAD tersebut naik lebih dari 100 persen dibandingkan TA 2023 lalu, sebab target PAD wisata tahun 2023 hanya diangka Rp 35 juta per tahun.
Senin 5 Januari 2024, Kepala Disparpora Kabupaten Kepahiang, Rudi A Sihaloho, ST menjelaskan kalau setiap tahunnya PAD wisata Kabupaten Kepahiang ada peningkatan. Sehingga, untuk target PAD wisata TA 2024 sebesar Rp 70 juta atau naik lebih dari 100 persen dibandingkan tahun 2023 lalu senilai Rp 35 juta.
"Target PAD wisata kita di tahun 2024 sebesar Rp 70 juta. Kita menaikkan target PAD wisata berkaca dari tahun lalu. Jadi, tahun lalu target PAD wisata kita diangka Rp 35 juta, tercapai Rp 40 juta. Makanya tahun ini kita naikkan menjadi Rp 70 juta. Ya besar harapan kita PAD wisata ini dapat tercapai 100 persen," kata Kepala Disparpora Kabupaten Kepahiang, Rudi A Sihaloho, ST.
Diterangkannya sebagai langkah meningkatkan PAD wisata, pada tahap awal berusaha meningkatkan kunjungan wisatawan dengan mengoptimalkan promosi terlebih dahulu. Jika objek-objek wisata Kabupaten Kepahiang sudah dikenal secara luas oleh masyarakat, diyakini kunjungan wisata akan meningkat, yang tentunya berdampak pada tercapainya PAD.
BACA JUGA:Dongkrak PAD Kabupaten Kepahiang dari Sarang Burung Walet
"Kami akan optimalkan promosi seluruh wisata yang ada. Selain itu, kami juga mendorong pemerintah desa melalui anggaran ADD/DD-nya mengembangkan wisata yang ada di desa masing-masing," sampai Rudi.
Kepala Disparpora Kabupaten Kepahiang ini melanjutkan, hingga sat ini dari puluhan potensi wisata yang ada di Kabupaten Kepahiang mayoritas wisata yang berada di Kecamatan Kabawetan yang sudah menghasilkan PAD. Di antaranya wisata air terjun sengkuang, wisata kawasan Montain Valley Festifal, wisata Tebing Wetan, dan Taman Kota Kepahiang. Selanjutnya penyewaan sawah di Desa Suro Ilir Kecamatan Ujan Mas dan sejumlah sumber PAD lain termasuk penyewaan GOR yang ada di wilayah Desa Tebat Monok.
"Selain kami secara kedinasan menggencarkan promosi wisata, kepada masyarakat pun kami imbau untuk ikut mempromosikannya. Karena potensi wisata di daerah kita ini sangat luar biasa, apalagi setiap desa terus mengembangkan potensi wisata yang ada di desa masing-masing," demikian Rudi.
Kabupaten Kepahiang memiliki kekayaan alam melimpah, yang dapat menjadi keunggulan bagi sejumlah desa untuk mengembagkannya. Bukan hanya Pemkab Kepahiang melalui Disparpora, pengembangan wisata juga bisa dilakukan pemerintah desa dengan pembiayaan BUMDes. Selain itu, pengembangan juga bisa dilakukan oleh pribadi-pribadi masyarakat, investor dan sejumlah pihak lainnya.
Di Kabupaten Kepahiang terdapat 47 desa yang memiliki potensi wisata yang tersebar di 8 kecamatan. Di antaranya di Kecamatan Kabawetan ada di Desa Sido Rejo, Desa Sido Makmur, Desa Air Sempiang, Desa Tangsi Duren, Desa Barat Wetan, Desa Sido Makmur, Desa Bandung Jaya, Desa Sukasari, serta Desa Sumber Sari, Desa Tugu Rejo, Desa Mekar Sari, dan Desa Pematang Donok.
BACA JUGA:3 Objek Wisata Ini Ditarget Hasilkan PAD Rp 75 Juta
Sedangkan di Kecamatan Ujan Mas yakni Desa Suro Ilir dan Desa Suro Bali, Kecamatan Merigi Desa Pulo Geto. Kecamatan Kepahiang Desa Karang Endah, Desa Kelobak, Desa Bogor baru, Desa Pagar Gunung, Desa Kelilik, Taba Tebelet, Sukamerindu, Desa Permu Bawah, dan Desa Weskust.
Selanjutnya di Kecamatan Seberang Musi Desa Taba Padang, Desa Kandang, Temdak, Tebat Laut, Talang Babatan, Desa Bayung, Lubuk Saung serta Desa Tebat Laut. Di Kecamatan Bermani Ilir Desa Batu Kalung, Desa Cinto Mandi, Desa Gunung Agung, dan Embong Ijuk. Kecamatan Tebat Karai, Desa Talang Karet, Desa Penanjung Panjang, Desa Taba Sating, dan Desa Tapak Gedung. Terakhir di Kecamatan Muara Kemumu potensi wisata berada di Desa Renah Kurung, Desa Batu Kalung, dan Desa Sosokan Taba.