Bayi tersebut pertamakali ditemukan oleh Muryana, si pemilik Ruko Cikal Creative. Menurut Kesaksian Muryana, pagi itu ia hendak membuka ruko dan melihat ada sebuah kardus di sudut teras. Tak ada yang aneh awalnya, ia bahkan sempat mengira bahwa kardus tersebut merupakan paket barang yang biasa dipesan untuk kebutuhan usahanya.
Namun ketika ia membuka roling ruko, ia dikejutkan dengan suara tangisan bayi yang dicurigainya bersumber dari dalam kardus tersebut. Terkejut bukan kepalang, saat ia mendekati kardus tersebut, ia melihat ada sesosok bayi yang tengah menangis dalamnya.
"Saya terkejut ketika melihat ternyata isi di dalam kardus itu adalah bayi, jadi saya teriak memanggil anak-anak dan juga tetangga sekitar. Tetangga kemudian datang ke sini, sehingga akhirnya ramai," ujar Muryana.
Saat ini sudah ada 93 Calon Orang Tua Asuh (COTA) yang telah mendaftarkan diri secara resmi ke Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Kepahiang. Kepala Dinsos Kepahiang, Helmi Johan, M.Pd menuturkan bahwa puluhan calon orang tua asuh ini, merupakan yang tercatat telah mendaftarkan diri secara resmi saja. Namun disisi lainnya, banyak juga yang mendaftar melalui pesan singkat ataupun media sosial.
BACA JUGA:Unit PPA Polres Kepahiang Segera Datangi Wanita yang Diduga Buang Bayi
"Mungkin kalau dijumlahkan, bisa sampai ratusan. Sebab ada juga yang daftar lewat media sosial Dinsos dan juga pesan singkat," sampai Helmi Johan.
Sementara disisi lainnya, polisi dari jajaran Unit PPA Satreskrim Polres Kepahiang, Polda Bengkulu, juga telah mulai melakukan penyelidikan untuk memburu terduga pelaku yang tega membuang bayi perempuan tersebut.
Kapolres Kepahiang, AKBP. M. Faisal Pratama, S.IK melalui Kasat Reskrim, AKP. Dennyfita Mochtar, S.Trk didampingi Kanit PPA, Aiptu. Dedy, SH menuturkan bahwa, saat ini pihaknya masih mengumpulkan bukti dan juga keterangan dari para saksi terkait penemuan bayi perempuan dalam kardus ini.
BACA JUGA:Dinsos Kepahiang Tetapkan Calon Orangtua Asuh Bayi Perempuan yang Ditemukan di Pondok Sawah
"Sekarang masih sedang kita selidiki, siapa sebenarnya orang tua dari bayi tersebut dan apa motifnya. Untuk sementara kita masih mengumpulkan alat bukti dan juga keterangan dari sejumlah saksi," demikian Kanit PPA.